Janinnya Kembar

833 Words

"Ya. Kenapa? Kamu keberatan?" "Tentu saja tidak. Aku memang berencana memeriksakan kandunganku ke dokter. Tapi, kalau kamu sibuk dan keberatan mengantarku, aku akan pergi sendiri." Mata Reiner kini beralih pada Jasmine. "Apa kamu tidak dengar ucapan saya barusan? Bukan kamu yang akan pergi. Tapi kita," tegas Reiner sekali lagi. "Baiklah, besok aku akan izin tidak masuk kerja," ucap Jasmine pada akhirnya. "Bagus." Reiner segera bangkit dari duduknya, lalu tanpa permisi dia berlalu dari hadapan Jasmine. Tapi ucapan Jasmine selanjutnya membuat langkah Reiner terhenti seketika. "Terima kasih. Kamu... sudah mau peduli dengan anakku," kata Jasmine ragu. Anakku? Reiner terdiam sesaat. Dia tidak suka saat Jasmine mengklaim anak itu sebagai anakku, seolah-olah janin itu hanyalah miliknya seo

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD