bc

DESTINED WITH YOU

book_age18+
462
FOLLOW
4.6K
READ
HE
heir/heiress
drama
addiction
substitute
like
intro-logo
Blurb

Menerima skandal dirinya bukan hal yang mudah, ia harus kehilangan satu persatu harta bendanya hanya karena skandal yang tidak pernah ia lakukan. Ia di fitnah oleh saingan bisnisnya yang bekerja sama dengan sepupunya sendiri, sepupu yang selama ini menaruh kekesalan dan iri terhadapnya.

Hidup bukan tentang bagaimana kita mendapatkan sumber penghasilan, namun di hidup tentang bagaimana bertahan dari segala ujian.

“Kamu sudah menjadi gembel, jangan bikin malu di sini.”

“Jadi, kamu yang mengambil semua yang ku miliki?”

“Bukan mengambil hanya memindahkan ke tempat yang seharusnya.”

Kehancuran itu dimulai. namun sejak awal aku memang tidak berniat menyakiti mereka atau pun orang lain, aku terus berharap pada jalur langit untuk membuatku bertahan dari terpaan badai seperti ini.

Stay with me yaa.

Kelanjutan ceritanya akan terus menerus ada setiap hari.

chap-preview
Free preview
Prolog
“Kami akan membayar biaya operasi Ibumu jika kamu mau menikah dengan laki-laki pilihan kami, laki-laki itu harusnya menikah dengan Yesika besok, namun Yesika menolak dan laki-laki itu meminta untuk pengantinnya diganti agar Yesika bebas, jadi kalau kamu menginginkan uang itu, kamu akan menggantikan Yesika ada di pernikahan itu.” *** Laki-laki parubaya itu muncul dari sudut keheningan yang tidak ku ketahui. Aku duduk di ruang tengah dengan airmata yang bercucuran, bukan hanya pipiku yang basah, melainkan pakaianku juga, aku kemari ditengah hujan dan untungnya aku diizinkan masuk walaupun pakaianku yang setengah basah ini. Aku sama sekali tak bisa menyembunyikan dinginnya tubuhku, aku gemetaran karena pakaianku. Lelaki parubaya itu duduk dihadapanku, tak lama kemudian menyusul istri dan anaknya yang sesuai dengan usiaku. Mereka adalah keluargaku satu-satunya. Wardana Heri—saudara dari Ibu kandungku. Dan, Lilis-istri dari pamanku dan Yesika—sepupuku. Mereka duduk dihadapanku saat ini. Aku menatap mereka bertiga, sungguh luka hati kami masih sangat menyakitkan. Sakit walaupun tak berdarah. Banyak hal yang mereka lakukan demi membuat kami menderita, namun pada siapa lagi aku bisa meminta tolong, selain kepada mereka. Aku hendak meraih teh yang sudah dibuatkan oleh IRT di rumah ini karena rasanya sangat dingin, dinginnya mulai menusuk, namun ketika aku hendak meraihnya, Yesika langsung menarik cangkir itu. Aku menatap Yesika yang saat ini menyunggingkan senyumnya. “Kamu kenapa kemari?” tanya Paman dengan tatapan senduh. “Bina kemari mau minta tolong pada Paman,” kataku masih dengan bibir gemetar. “Bina kemari mau pinjam uang, Ibu harus di operasi secepatnya, jika tidak nyawa Ibu dalam bahaya, namun sebelum operasi Bina harus membayar biaya operasi 100juta.” “Apa? Kamu kemari mau minta uang? Gila ya kamu.” Aku sudah tahu sebelumnya jika Bibi memang tidak akan memberikannya. “Tsabina Yiesha, apa kamu sadar kamu mau pinjam uang pada kami?” Yesika tertawa terbahak-bahak dan menggelengkan kepala. “Paman, Bina mohon, bantu Ibu. Ibu dalam bahaya, Paman. Bina mohon,” lirihku dan memohon. Aku rela melakukan apa saja agar aku mendapatkan biaya pengobatan Ibu. Yesika lalu berbisik di telinga ibunya, aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan. “Ada syarat jika kamu mau uang 100juta.” Bibi melanjutkan dan menatapku. Tatapannya penuh kesombongan, ya hidup mereka memang lebih baik dibandingkan hidup kami, tapi seharusnya sebagai keluarga mau saling tolong menolong. Semenjak Ibu di rumah sakit, paman tidak pernah pergi menengok kondisinya, jangankan menengok menanyakan kondisinya saja tidak pernah. Tapi, aku berusaha memaklumi karena suatu saat nanti aku pasti butuh bantuan Paman. “Apa syaratnya?” tanyaku menatap mereka semua. Aku rela melakukan apa saja demi kesembuhan Ibu, aku tidak rela dan tidak akan bisa hidup jika Ibu meninggal. “Menikah dengan calon suami Yesika besok.” Aku membulatkan mata dan menoleh melihat Paman, namun Paman tak bergeming sama sekali, ia memang tipe suami yang takut dengan istrinya. “Kenapa aku harus menikah dengan calon suami Yesika?” “Laki-laki itu miskin dan Yesika tidak pernah melihatnya. Jadi, kamu harus menggantikan Yesika jika mau uang 100juta.” Aku kalang kabut, dipenuhi dengan kebingungan, terima atau tidak? Aku juga tidak pernah melihat laki-laki itu. Tapi, ini bukan tentang pernikahan yang akan aku jalani menggantikan Yesika, namun ini tentang keselamatan Ibu yang kini berjuang hidup. “Baiklah. Aku mau,” jawabku. Ya tentu saja aku mau, ini demi Ibu. “Benarkah? Kamu mau kan menggantikanku besok? Kamu tidak bohong kan?” tanya Yesika dengan tatapan penuh pertanyaan. “Tidak akan. Aku tidak akan kabur. Aku janji akan menikah dengan calon suamimu besok.” Aku menjawab dengan kepercayaan diri yang tinggi. “Agar memastikan kamu datang besok, kami tidak akan berikan uangnya sekarang, tapi kami akan berikan jika pernikahan selesai.” “Tapi, Ibu?” “Ibu kamu masih punya banyak waktu, ‘kan? Masih bisa beberapa hari kedepan operasinya. Yang penting menikah lah dulu.” Bibi sangat memaksaku dan aku tidak tahu aku harus percaya atau tidak. Aku takut Bibi malah tidak bisa menjaga omongannya. Setelah setuju akan menikah dengan calon suami Yesika besok, aku memilih menginap di rumah Paman. Aku hanya punya Ibu sebagai keluargaku yang tulus. Sementara keluarga Paman tidak tulus dan selalu mengusikku. Aku duduk melamun diatas ranjang. Sudah jam 12 malam, tetapi aku belum juga bisa memejamkan mata. Aku kedinginan, pakaianku basah, aku hanya bisa menyelimuti diriku dengan selimut, tanpa membuka pakaian, karena Yesika maupun Bibi tidak mau meminjamkan baju mereka. Ini lah nasibku, demi kesembuhan Ibu aku harus menikah dengan laki-laki yang tidak pernah aku temui dan laki-laki yang entah tua atau masih muda. Aku bersin. Aku menggaruk hidungku karena gatal. Tak lama kemudian, Yesika masuk ke kamar dan membawa gaun yang harusnya ia kenakan besok, namun besok aku yang akan mengenakan gaun itu. Yesika membuangnya diatas ranjang dan berkata, “Besok dandan sendiri, Ibu sudah membatalkan MUA dan membayar biaya kompensasi. Jadi, tidak akan ada yang mendadanimu.” Aku mengangguk dan tersenyum. “Tidak apa-apa.” “Kayaknya calon suami aku itu jelek deh. Dan, gendut atau kemungkinan dia sudah tua. Tapi walaupun dia tidak gendut dan jelek, aku tetap tak akan menikah dengannya besok, karena dia miskin. Impianku itu menikah dengan laki-laki kaya raya yang punya segalanya. Bukan malah menikah dengan laki-laki yang hanya beban doang.” Yesika tertawa terbahak-bahak. “Untungnya aku tidak terlalu effort membeli gaun yang cantik dan mahal.” Aku mendesah napas halus, dia memang sepupu yang menjengkelkan, tawanya itu selalu mengejek, dia selalu menghinaku dan mengatakan bahwa aku miskin dan tidak akan pernah memiliki kehidupan bahagia. Ya, apa yang dikatakan Yesika memang benar, selama ini aku tidak bahagia dan hidupku terus menerus diberi ujian. Ayah meninggal karena kecelakaan kerja, dan Ibu tidak menerima biaya kompensasi, karena perusahaan menutupi kecelakaan kerja itu dan tidak ada media yang meliputnya, semenjak saat itu seluruh hidup kami berubah. Jangankan membeli pakaian yang layak, untuk makan saja aku harus banting tulang mencari. Hidup kami tidak pernah bahagia. Lalu, karena terus memikirkan Ayah, Ibu akhirnya sakit-sakit dan ternyata mengidap penyakit ginjal. Aku tidak tahu harus bagaimana, aku sudah menjual rumah kami, namun uang dari penjualan rumah tidak cukup untuk biaya rumah sakit Ibu. Bahkan operasi nanti juga aku harus menjual diriku pada laki-laki yang tidak aku kenal agar Ibu bisa operasi. Semua ini menjadi skenario terburuk. Aku juga pernah memikirkan akan menjadi simpanan atau wanita panggilan jika terus seperti ini. Biaya pengobatan Ibu di rumah sakit tidak memakan uang sedikit, uang penjualan rumah saja habis hanya untuk satu Minggu. Akankah aku berhasil menyelamatkan Ibu? Aku pasti kuat. Aku pasti bisa melalui ini. Hidupku juga sudah tak berguna jika Ibu benar-benar pergi meninggalkanku.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
3.2K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
282.6K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
148.8K
bc

Tentang Cinta Kita

read
205.0K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
146.6K
bc

TERNODA

read
191.0K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
221.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook