POV Farhan
Aku sangat ingin memeluknya lebih lama hari itu, tapi aku sadar diri. Dia tidak bisa lagi kugapai, sekalipun cintaku masih utuh untuknya. Aku tidak akan merebutnya begitu saja, cintaku terlalu tulus untuk ku nodai.
Kalau sebelumnya hatiku tersayat melihatnya pasca mengalami kekerasan, kali ini hatiku hancur melihat bekas kekerasan pada tubuhnya.
Kali ini, aku tidak mau diam saja. Namun, kekerasan tidak harus dibalas dengan kekerasan. Aku punya cara yang lebih sehat untuk membuat Mas Ar sadar bahwa hidup bukan tentang diri kita saja. Setiap orang yang datang atau tidak sengaja didatangkan dalam hidup kita punya arti masing-masing. Bukan menuntut untuk bahagia saja, tapi bisa juga sebagai bentuk pelajaran.
Aku sadar betapa peliknya kehidupan keluarga kami. Aku dan Mas korban?
