Adu Domba #1

1202 Words

“Bukankah ini terlalu banyak, Sya, untuk kamu—seorang diri di apartemen ini?” tanya Mama melihat isi kantong belanjaanku. “Buang-buang uang menurut Mama,” lanjutnya. Aku mengatakan kalau aku selalu mengisi kulkas dan memasak sendiri alih-alih beli di luar. Mama mengangguk paham kemudian pamit menuju kamar yang sudah aku sediakan. Aku mengecek pesan singkat dari Ardika, dia mengirim pin smartlock door kamarnya. Sementara Mama beristirahat di kamar, aku memindahkan beberapa pakai dan keperluan prribadiku. Saat Mama bertanya tadi, aku hanya berdalih bahwa Ardika akan merenovasi kamarnya dan sementara kami menyimpan barang-barang di kamar itu. Alih-alih berusaha menjadi menantu yang baik, aku malah berbohong pada Mama Ajeng. Ini semua karena ulah anaknya. “Pintar-pintar kamu mau jawab apa,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD