“Kak Dewi!” Seruan lantang yang diikuti dengan gerakan cepat seseorang duduk di sampingnya, membuat Dewi terkejut setengah mati. “Astaga!” Dewi menoleh dan mendapati sosok di sampingnya tersenyum manis kepadanya. “Ini enggak lakinya, enggak bininya, sukanya bikin orang jantungan deh.” Melissa terkekeh sementara Ryan tersenyum simpul. “Jadi, kamu tahu kan kenapa kami cocok?” kata Ryan sembari memberi tanda agar perempuan di samping Dewi berpindah tempat duduk. Dewi mengangguk dan matanya mengikuti gerakan Melissa yang kini duduk di samping Ryan, lebih tepatnya langsung masuk di pelukan laki-laki itu. “Please deh kalian. Tolong jangan PDA berlebihan, ini tempat umum ya,” tegur Dewi sembari memutar bola matanya. “PDA apa?” Melisaa menatap Dewi dengan pandangan heran lalu menoleh kepada