DUA PULUH

1233 Words

Mobil Ryan sudah terparkir di basement gedung Suryadjaja. Tapi perbincangan mereka belum usai. Ryan dan Dewi masih betah duduk di dalam mobil dan mempercakapkan banyak hal. Ternyata tak butuh waktu lama bagi dua sahabat itu untuk kembali dekat dan mengesampingkan hal yang sebelumnya sempat mengganjal. "Rasa keselmu jangan dipelihara terus, Wi. Gunakan itu jadi dorongan untuk melancarkan rencana kita." Dewi mendengus jengkel. "Susah, Yan. Mana bisa? Lihat mukanya aja pengen aku…huhhh," kata Dewi dengan tangan yang saling meremas kasar. "Nah, sudah bener itu. Pake tanganmu. Bikin dia tersiksa keenakan sampe minta ampun dan minta lagi." "Yan!" seru Dewi sambil memukul lengan Ryan. Dalam hati, Dewi merasa sedikit lega. Suasana remang dalam mobil membuat Ryan tidak bisa melihat pipinya yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD