Baru saja Joseph mau menjelaskan, bunyi bel terdengar nyaring memutus yang mau diucapkannya. “Nanti juga kamu tahu sendiri. Ingat, bersikap sebagai adikku. Oke? Siap?” Aku mengangguk. Walau dalam hati, agak merasa tidak rela juga harus memperlakukannya sebagai kakakku. Buru-buru mengingatkan diri sendiri, bahwa ini demi kebaikanku juga. “Hey, Guys! Here is Alicia. I call her as Alice. She is my sister.” Berikutnya teman-teman Joseph masuk dan memenuhi dapur yang tidak terlalu besar ini. Malu-malu aku menyapa mereka. “Hi, nice to meet you all [1].” Tiba-tiba aku dikejutkan oleh seseorang yang bertubuh tinggi besar, yang langsung memelukku. “Adik Joe, heh? Cantik banget!” Lalu dia memperkenalkan dirinya, “I am Edward, yang paling keren dari semua teman-teman kakakmu.” Joseph buru-buru