Dia bergegas keluar dari depan, berpapasan denganku yang berdiri selangkah dari pintu dapur. Kuraih tangannya. Dia menatapku, lalu menggeleng. Kuelus pipinya cepat, lalu aku masuk ke dapur. "Masak apa, Ma? Kayaknya enak, nih?" "Eh, kamu, Joe? Ini Mama masak capcay, puyunghai, sama ayam goreng. Papa suka banget sama puyunghai dan capcay, tapi kalau cuma pas berdua aja di rumah, mana habis Mama masak begini?" Aku menonton saja Mama yang asyik memasukkan berbagai bahan-bahan ke panci. Sesudah beberapa saat hening, Mama bertanya, "Alice sudah punya pacar, Joe?" "Ehm... dia sudah bilang, Ma?" "Dia tadi sepertinya mau bilang ke Mama. Cuma keburu ada yang ngebel, jadi aja nggak jadi. Siapa, sih?" Jantungku berdebar-debar kencang. "Eh..., kalau aku bilang, janji Mama bakal tetap tenang dan
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books