Chapter 14

1602 Words

Heinz mengetuk pintu kamar Kae, menyodorkan sekotak kue saat pintu terbuka. "Aku dapat ini, ayo makan bersama." Ucapnya singkat. "Eh, iya. Silakan masuk.." Jawab Kae agak gugup, mempersilakan Heinz masuk. Heinz jelas senang, berpikir kalau mereka akan menghabiskan waktu semalaman untuk mengobrol lebih intim. "Yo! Heinz juga mau gabung?" Tapi ia langsung kecewa saat menemukan Eiji di sana, sedang baca majalah perawatan kulit? "Hem.." Sahut Heinz malas, duduk di samping Eiji sementara Kae sibuk mengeluarkan satu set peralatan minum teh ala bangsawan hadiah dari Kakak Cebol. "Heinz membawakan kue lho, aku baru tahu kalau di sini ada jual cake.." Sambung Kae bersemangat, senang bisa menikmati makan normal lagi. Bukan makanan di atas piring besi yang harus diambil sendiri seperti dalam pen

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD