Kae menghentikan kegiatannya sejenak, "Ka much..kak.. much Kae.. much!" membukakan pintu untuk Oase kala suara panggilan super berlepotan itu terdengar. "Oase kenapa ke sini malam-malam?" Ia gemas melihat anak itu memanggilnya sambil mengunyah biskuit, membawa sebuah kereta mainan tarik berisikan stok camilannya. "Aalon sedang bobo cama Ju, jadi aku mau bobo cama Kakak." Bola mata besar seperti hewan kecil itu terlalu imut untuk Kae tolak. "Boleh, ayo masuk!" Dengan senang hati Kae menerima Oase, memeluk erat bocah tukang makan itu. Oase yang merasa telah diterima dengan baik memutuskan untuk memulai rencananya, ia memasang ekspresi wajah polos sambil menarik pelan ujung lengan piyama Kae. "Heinz? Aku mau main cama Heinz dulu.." "Ini sudah malam, besok saja ya mainnya?" Kae memperlaku