Mereka saling menatap tajam, bergerak hati-hati dalam menentukan langkah. Avel yang serius saat lawannya telah menyatakan diri untuk serius juga, tapi sayangnya perkataan sang lawan memang tak perlu dipercayai. Ia bahkan telah mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk saat Rin menarik keluar sebuah pisau sepanjang 40 cm dari sabuk di pinggangnya, berlarian dengan gerakan yang jauh lebih cepat dari sebelumnya tepat menuju ke arahnya. Tapi.. Brak! "Aw! Siapa sih yang pasang jebakan di sini!" Sang Ketua Dewan, malah berakhir jatuh sendiri terpeleset oleh barang laknat yang tak sengaja ia jatuhkan dari sakunya. Avel terperangah, menggelengkan kepala dengan satu tangan memijit keningnya. "Kau yang ceroboh, bisa-bisanya jatuh setelah menginjak k****m yang kau jatuhkan sendiri." Rasanya