Erlita

1209 Words

Erlita Erlita memperhatikan setiap sudut kafe. Berjalan mendatangi putranya, Revan, yang masih berkutat di balik meja kasir. "Loh, Mami! Kapan datangnya?" Revan menatap Erlita yang sudah berdiri di dekatnya. "Mami barusan datang. Cuma mau mampir sebentar saja," jawab Erlita. Tatapannya kembali memindai sudut-sudut kafe, entah apa yang dicarinya. Langkah kakinya menuju bagian belakang kafe, Erlita kembali celingukan. "Tante! Nyari apa?" Erlita mengusap dadanya, bibirnya bergerak-gerak seolah melafazkan mantra. Tatapan matanya menatap tajam sosok Adit yang tiba-tiba saja berada di sampingnya. "Tidak ada. Mana gadis itu?" Jawabnya tanpa mempedulikan orang yang ada di dekatnya. "Ayu?" Adit membeo. "Iya. Di mana dia?" Erlita kembali menatapnya. "Ada di belakang, baru saja istirahat.” Ad

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD