Bab 18 Masa lalu

1137 Words
Di sebuah sekolah. Ada seorang lelaki dan dia menemui Claire. Lelaki itu tersenyum kepadanya. Kulitnya sangat putih dan berwajah halus bersih tanpa sedikit noda sedikitpun. Dia memakai kemeja terbaiknya. Harganya pun tidak murah. Baju itu memiliki brand ternama didunia. Yang jelas dia bukanlah orang murahan dan mengerti barang yang mahal. "Claire mau kemana," "Aku mau ke sana dulu," "Aku tunggu disini ya,"katanya sambil menyesap minuman yang berada didekatnya. Sesudahnya Claire kembali ke tempat itu dia melihat pria tersebut sedang duduk dan berbincang dengan pria itu disana. "Minum ya, Claire," "Silahkan,"tandasnya Lelaki itu menghabiskan buble yang ada didalam cup minuman plastiknya. Sesudah itu Claire meninggalkannya lagi. Claire pun terbangun dari mimpinya. Dia melihat jam yang berada didinding rumahnya menunjukkan jam tiga pagi. "Masih terlalu pagi. Aku ingin tidur lagi,"tuturnya Keesokannya Claire pun Claire bermimpi yang sama. Dia masih memimpikan Andre. Padahal dia sama sekali tak memikirkannya. "Ada apa ya? Kenapa akhir-akhir ini aku sering memimpikan dia?"gumamnya Claire tidak memusingkannya. Hanya saja pikirannya melayang ke udara. Dia seperti terbawa ke kenangan masa lalu. Dahulu dia dengan Andre pernah... Beginilah ceritanya... "Claire, kenapa sih gue ketemu elu lagi,"ketus Andre "Mana ku tahu lah,"katanya Keduanya selalu bertemu didalam toilet. Andree hobi sekali berkaca didalam toilet. Sementara Claire juga. Mereka saling berebut satu cermin yang ada didalam toilet. "Kamu mau pake kacanya ya,"halus Andree "Iya," "Yauda kamu aja, nanti aku disebelah deh," Andree pergi dari kamar mandi itu dan masuk ke sebelahnya. Kedua kamar mandi itu berdekatan. Dan setiap gender bebas masuk ke dalamnya. Baik pria maupun wanita bisa masuk ke sana. Karena memang tempat kerjanya adalah perusahaan asing. Sehingga tak membedakan pria dan wanita. Semuanya dipandang rata. Semenjak pertemuan mereka pertama didalam kamar mandi dan pertemuan berikutnya. Andree semakin lama semakin menaruh rasa kepada Claire. Claire adalah anak baru ditempat kerjanya. Otomatis Claire belum mendapatkan perlengkapan yang berkaitan dengan pekerjaannya seperti sandal khusus, seragam dan lainnya. Andre yang berprofesi sebagai marketing. Diam-diam dia memperhatikan kebutuhan Claire. Meskipun Claire tidak bilang tetapi Andree ingin melakukan sesuatu lewat diamnya. Sampai suatu hari Andree curhat kepada salah satu temannya. "Gimana kalau kita bikin drama aja?"pinta Andree kepada Merlin "Maksudnya gimana?" "Nanti si Claire jangan dikasih sandal. Kan harusnya boleh ya. Biar aku aja yang kasih buat dia," "Kamu mau ngapain emangnya?" "Aku mau kasih dia sandal," "Oh," "Lihat nih sandal yang aku udah pilihkan serta sediakan buat dia. Bagus gak?" "Banget. Pasti mehong ya," "Ya dong, elu tahu aja. Kalau kagak mehong mana dia mau lah. Orangnya branded gitu," "Sini, gua pinjem mau cobain dulu dikaki gue enak gak,"kata Mia "Boleh nih, tapi jangan rusak dan bau kaki ya," "Sip," Mia mencoba sandal baru yang dibeli oleh Andree untuk Claire. "Gimana bagus kan dikaki gue?" "Lu mah pake yang lain aja,"tunjuknya kepada sendal yang lain "Kebiasaan Andree mah gitu sama aku," "Dih, emang bener kan lu cocok sama tuh sendal,"cetusnya "Gua balikin nih sendal lu," "Gitu dong baru squad gua," "Hahaha," "Udah ah gua mau kerja daripada disini ngerumpi terus sama lu gak ada abisnya," "Sono dah, bhay," Mia meninggalkan Andree sendirian. Kemudian Andree pergi ke rak luar dimana Claire menaruh sepatunya. Andree meletakkan sendal untuk Claire disana. "Mudah-mudahan kamu mengerti,"ucapnya Sesudah Andree pergi dari tempat itu. Andree kembali ke meja kantornya. Dia tenggelam dalam pekerjaannya sementara Claire keluar dari ruangannya. "Lho kok ada sendal baru, punya siapa nih. Apa aku pinjem dulu ya,"tandasnya Claire memakai sendal itu karena ia memang belum mendapatkan sendal bukan. Namun Claire tak begitu cinta dengan Andree. Berbeda dengan Andree yang ingin melakukan apapun agar Claire menjadi miliknya. Sampai suatu hari Andree mendatangi orang pintar untuk meminta jampi kepadanya agar Claire tertarik kepadanya dan mau menikahinya. Andree juga menunjukkan fotonya kepada orang berbaju hitam tersebut. "Yang ini orangnya," "Oh dia itu bagus nak masa depannya. Kalau kamu bisa nikah sama dia nanti hidup kamu enak dan bawa rejeki ini anak wadon,"tuturnya "Jadi begitu baik aku akan mengejar dia bagaimanapun caranya," "Nanti diberikan ke makanan ya lalu kasih makanannya ke dia," "Siap," Keesokan harinya Andree bersikap manis dan baik kepada semua staff. Ia juga memberikan makanan kepada setiap staff yang lewat didepannya. "Tumben nih bagi makanan abis ada apa nih?" "Gak apa-apa sih," "Masa?" "Pengen bagi makanan aja kan, emang gak boleh gitu?"protesnya "Gak apa-apa sih cuma aneh aja,"sambung yang lain Sampai tibalah Claire berada didekatnya. "Claire," "Ya, kenapa?" "Makanan ini buatmu," "Kamu ultah?" "Gak sih," "Terus?" "Pokoknya terima aja ya," "Thanks ya," Claire membawa makanannya ditangannya. Lalu Andree tertawa puas karena ia berhasil sudah memasukan serbuk yang didapat dari orang yang ahli dibidangnya. Hingga Claire memakannya. Setelahnya Claire merasa terbayang-bayang wajahnya serta perkataannya. Padahal awalnya Claire tak menyukai orang itu. Claire sendiri heran dengan apa yang terjadi dengan dirinya. "Duh, aku kenapa ya kok jadi agak pusing gini," Setelah hari itu Clarie menjadi tergila-gila dengan Andree. Claire ingin dekat dengan Andree entah bagaimana caranya. Sampai suatu waktu Andree ingin mengajaknya menikah. Namun semesta sepertinya tak mengijinkan Claire dan dirinya untuk bersama. Berbagai kejadiam hadir dan seperti menghalangi keduanya untuk bersatu. "Tanda-tanda gak jodoh ini sih,"tandas Claire Claire sudah menyadari itu adalah pertanda yang buruk maka ia rela dan ikhlas melepas Andree. Namun Andree masih belum bisa melepaskannya. Dihari Claire mengundurkan diri. Kedua mata Andree terlihat sendu dan sedih ketika matanya beradu dengan Claire serta Claire menjabat tangannya. "Kamu mau kemana?" Meski mereka bukan lagi seorang kekasih tapi keduanya pernah saling mengisi hati. Claire tidak tega memberitahu yang sebenarnya. Maka Claire berkata bohong kepadanya. "Aku pulang ke rumah lah. Yauda aku pamit dulu ya, bye," Claire membalikkan badannya dan berjalan menuju ke pintu keluar. Setelah itu Claire benar lenyap dari kehidupan dan teman-teman Andree demi kehidupan yang lebih baik. Claire sedang teringat masa lalunya sejenak. Biasanya dihari libur kemerdekaan ini dia dengan Andree bertugas mengambil gambar bersama ditempat yang berbeda. "Sudah aku harus menghapus memori ini,"tandasnya Claire mencari cara bagaimana untuk bisa lepas dari masa lalunya. Dia menemukan doa untuk orang yang baru saja putus cinta. Claire mendoakannya dan melepaskannya serta memaafkan para lelaki yang datang dalam kehidupannya dimasa lalu. Sesudahnya Claire merasa ada kelegaan dan ketenangan dalam hatinya. Sampai Claire pun bermimpi kembali. Mimpi yang kali ini ada kaitannya dengan teman dimasa lalunya. Mereka sudah saling mengenal lama dan tahu satu sama lain. Saat itu Claire sedang menaiki sebuah mobil bak bersama ayahnya. Anehnya ayahnya terbang ke langit dan jatuh disebuah mobil bak yang berjalan. Anak dan ayahnya melewati sebuah gedung. Diteras tempat itu ada teman lama Claire yang bernama Lex. Lex berada diluar bersama dengan seorang pria. Claire pun terbangun dari mimpinya. "Haduh kenapa aku mimpi dia? Pertanda apalagi ini, aneh padahal aku gak mikirin dia kok bisa kebawa mimpi ya," Claire merasa para pria itu masuk ke dalam bunga tidurnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD