2. Kerajaan Regnand

996 Words
Hari beranjak begitu cepat, malam ini Raziel di temani Allard kembali ke Kerajaan Regnand untuk melihat keadaan selama dia meninggalkan Istana. Di sebuah Istana dengan Arsitektur Romawi Kuno Raziel datang bersama Allard. Di ruang pribadi Raziel sudah ada Roland sebagai tangan kanan Raziel yang bertugas menjaga Istana selama Raziel meninggalkan Kerajaan. Raziel masuk ke dalam ruang Pertemuan di ikuti Roland dan Allard. Di ruang pertemuan Raziel sudah di tunggu kedatangannya oleh anggota penting dari kalangan Bangsawan dan petinggi Kerajaan. Mereka semua berdiri menyambut kedatangan Raziel dengan berbagai ekspresi, kebanyakan dari mereka menyimpan dendam padanya. Di singgahsana Kepemimpinan Raziel dengan tatapan tajamnya memandangi satu-persatu wajah dari para pengkhianat yang masih berani menampakkan diri mereka di ruang pertemuan. "Bagaimana keadaan Istana selama kepergianku Roland?". Tanya Raziel, "Jika Yang Mulia berkenan, saya menyampaikan bahwa akhir-akhir ini banyak dari kaum Bangsawan yang membelot menentang kebijakan Yang Mulia dalam hal pembagian wilayah". Raziel berdiri dengan memandang tegas kedepan. "Dengar Baik-baik!, keputusanku mutlak!. Pembagian wilayah kaum Bangsawan di nilai dari berbagai Aspek. Jika kalian tidak menerimanya, aku tidak segan untuk menghapus nama kalian dari Daftar Keluarga Bangsawan dan mempersilahkan kalian keluar dari Kerajaan Regnand!". Katanya tegas. "Yang Mulia, saya keberatan.. Keluarga Allbyon salah satu Keluarga penting di kerajaan Regnand. Mengapa Yang Mulia tidak mempertimbangkan untuk perluasan wilayah dan menempatkan Keluarga Allbyon dalam posisi penting Kerajaan?. Keluarga kami telah mengabdikan diri lebih dari seribu tahun dan selalu mendapat kehormatan tinggi pada masa Kepemimpinan sebelumnya Yang Mulia Frederick". Mendengar salah satu Tetua Kerajaan yang lancang mengemukakan pendapat tanpa menyadari kesalahan memancing amarah Raziel. Dia berjalan kearah tetua Keluarga Allbyon. "Tetua Sergio, Aku sudah berbaik hati tidak membuka buku catatan kejahatan Keluarga Allbyon pada publik. Jika kamu masih menginginkan kedudukan sebagai salah satu Tetua. Jangan pernah mempertanyakan keputusanku. Mengerti! ". Ancam Raziel dengan tatapan menekan. Dia berjalan kembali ke tempat Singgahsana. "Demi Perdamaian antara dua Dunia dan mencegah terjadinya korban manusia dan terungkapnya Identitas kita sebagai Klan Vampire dan Iblis. Aku sudah menyebarkan mata-mata disetiap tempat untuk mengawasi setiap dari kalian yang datang ke dunia manusia. Jika ada salah satu dari kalian yang melanggar dan menghisap darah manusia atau menggunakan kekuatan kalian didepan manusia. Aku pastikan dia mendapat hukuman yang setimpal. Sekian! ". Raziel beranjak dari tempatnya. Semua berdiri untuk memberi hormat sebelum Raziel berjalan keluar dari ruang pertemuan. Dia kembali ke ruang pribadinya. Di ruang pribadi Raziel, Roland dan Allard yang mengikuti dibelakang masuk untuk membahas beberapa hal. Raziel duduk di depan meja yang sudah penuh dengan buku kuno. "Yang Mulia, Saya sudah menyelidiki wanita yang memiliki jiwa Roshalia. Dia ternyata seorang pegawai biasa yang bekerja di Perusahaan anda. Wanita itu bernama Gladys Arshelia Fiorenz dari Keluarga terpandang Fiorenz, namun sepertinya Gladys ini miliki masalah dengan Keluarga sehingga hidup terpisah di sebuah Perumahan tidak jauh dari pusat kota London". Kata Allard menjelaskan. "Bagus, selidiki masalah apa yang terjadi pada wanita itu dan terus awasi dia. Jangan sampai ada Bangsawan lain yang menyadari jiwa dari wanita itu. Sisanya biar aku yang urus". "Yang Mulia, Bagaimana dengan Bangsawan yang membelot. Apakah saya harus membereskan mereka?". Tanya Roland mengemukakan pendapat. "Tidak perlu, selagi mereka belum memulai pergerakan yang nyata, untuk saat ini cukup awasi mereka. Suatu saat mereka pasti akan berguna. Aku harus kembali ke dunia manusia secepatnya. Aku titip Kerajaan ini dan Serikat Integrity padamu. Kalian boleh keluar!". Roland dan Allard keluar dari ruang pribadi Raziel. Setelah kepergian mereka Raziel menekan lemari dan seketika lemari terbelah menjadi dua. Terdapat jalan rahasia menuju ke sebuah tempat. Raziel masuk dan setiap obor yang berada di dinding menyala dengan sendirinya. Dia menyusuri setiap jalan menuju lorong bawah tanah. Hingga sampai pada satu ruangan, disana terdapat satu peti mati. Raziel merapalkan mantra dan dengan sendirinya peti itu terbuka. "c*m autem pactum sanguinem, et loculum hii aperuit causam mortir. (artinya dengan perjanjian darah, aku membuka peti kematian). Wajah Raziel seketika mendung melihat tubuh beku dan pucat wanita yang dia cintai. Dia mengangkat tubuh Roshalia dan memeluknya. "Roshalia, bersabarlah sedikit lagi. Selama ratusan tahun, aku selalu mencari dan kini Aku sudah menemukan jiwamu kembali. Dalam bulan purnama darah nanti, Aku akan membangunkanmu dari tidur panjangmu. Dan kita akan hidup bersama membangun Kerajaan Regnand ini. Dan saat itu tiba, mereka yang menjadi penyebab kematianmu akan mendapat hukuman yang setimpal". Raziel mengembalikan tubuh Roshalia dalam peti mati dan merapalkan mantra hingga peti tertutup dengan sendirinya. Dia berjalan keluar dari ruangan bawah tanah dan menutup kembali lemari yang tersegel dengan mantra. **** Setelah Raziel menemui Roshalia, dia langsung kembali ke Mansion tempat dia tinggal di London. Dan pagi ini Allard yang sudah menelfonnya membuat Raziel meninggalkan sarapannya dan bergegas menuju kantor. Di depan pintu utama mobil sport Duccati Sharon hitam sudah terparkir menunggu majikannya datang. Dia masuk dan menancapkan gas nya serta pergi dari Mansion dengan kecepatan tinggi. Setibanya didepan Kantor, Raziel melihat wanita yang bernama Gladys sedang keluar dari mobil milik seseorang, terlihat dia tersenyum ramah dan melambaikan tangan pada pria yang mengantar nya itu. "Aku pasti akan mendapatkan jiwa Roshalia kembali!". Gumam nya. Raziel keluar dari mobil menuju kantor. Di depan pintu, tidak sengaja Gladys menabrak nya karena sedang berjalan terburu-buru. Gladys terjatuh ke lantai, dan sepertinya kakinya terkilir. "Aaaugh.. Apa penglihatanmu rabun, sehingga bisa menabrak dan membuatku terjatuh seperti ini?". Umpat Gladys. Ia memijat pergelangan kakinya yang terlihat bengkak. "Nona, Apa kamu baik-baik saja?! ". Raziel mengulurkan tangannya. Gladys yang mendapat uluran tangan mengangkat kepalanya dan tercengang melihat pria yang ada didepannya itu. "Kamu…!". Gladys menepis uluran tangan Raziel dan mencoba berdiri sendiri. "Bukankah kamu yang menabrak mobil ku waktu itu?. Karena kamu, mobilku harus masuk bengkel dan aku harus mengeluarkan biaya perbaikan yang tidak sedikit. Kebetulan sekali kita bertemu disini. Aku ingin yang cash sekarang! ". Gladys tanpa mengetahui siapa yang dia ajak bicara, mengumpat dan menunjukkan Kemarahannya pada Raziel. Dari dalam Allard dan beberapa staf keluar melihat apa yang terjadi. Melihat Gladys yang bersikap tidak sopan, membuat Raziel mengabaikannya. "Allard, urus wanita ini! Dan ganti rugi semua biaya perbaikan mobilnya ". Kata Raziel masuk kedalam tanpa memandang Gladys.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD