Raziel tersentak kaget melihat kelakuan Gladys. Manik matanya menajam. Tangan kanannya refleks menepis kasar elusan lembur kelinci kecilnya. Dia tidak mau lagi terpedaya. "Hiks… kamu menolakku?" Wajah Gladys kembali mendung. Ia menundukkan wajahnya. Sudut matanya basah dengan sedikit sesenggukan. Mood sekali sebagai wanita. Baru saja menggoda, detik berikutnya menangis, membuat Raziel yang akan mengangkatnya mengurungkan niat. "Sudah ku katakan berhenti menggodaku! Apa kau tidak tahu arti dari kata 'berhenti'!" Sekali lagi Raziel mempertegas perkataannya. Tidak ada sedikitpun keraguan dari ucapannya, karena dia tahu yang mengatakan itu bukanlah Gladys yang biasanya. Di depannya adalah sisi liar Gladys yang mungkin ini pertama kali diperlihatkannya. Bukan Gladys kalau menyerah begitu