Dikira Penguntit

1096 Words

“Dara?” seru lelaki itu seraya membungkukan badan mendekati Dara untuk memastikan ia tak salah orang. Dara tertegun sejenak memandangi sesosok itu. “H-hai, Yudha?” Dara menimpali setengah kikuk dan kaget. Keduanya segera berjabat tangan dan refleks saling berpelukan. “Kenapa sih? Kok mukamu tegang gitu?” sambar Yudha yang memandang gadis di hadapannya lekat-lekat. Dara menghela napas lega. “Sumpah ya Yudha, kamu bikin aku takut,” imbuh Dara. “Hah? Kok takut? Maksudnya?” Yudha menjawab dengan keheranan. Matanya melihat ke arah luar, ia menemukan beberapa kursi fasilitas yang disediakan toko tersebut. Segera saja Yudha mendapatkan ide. “Dar, duduk di sana yuk, masa ngobrol di depan pintu gini,” kekeh Yudha seraya menunjuk tempat yang disebutnya. Yudha masih tetap Yudha yang selalu bers

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD