Seorang wanita paruh baya keluar dari dalam mobil tersebut disusul oleh perempuan muda di belakangnya—Dara. Keduanya langsung menatap sosok laki-laki yang kini tak jauh dari posisi mereka. Yudha berjalan menghampiri keduanya, seketika raut wajahnya terkejut melihat bebatan di kepala Dara, juga air mukanya yang tampak pucat dan lemas.
“Yudha ya? Eh atau Yudhi?” seru Reena sembari menatap lekat lelaki muda di hadapannya. Ia hanya mengingat bahwa Dara memiliki teman kembar namun lupa wajah keduanya yang hampir identik.
“Yudha, Ma.” Dara menimpali dengan lemah, ia menoleh ke arah Yudhi yang sejak tadi tak henti memandanginya seolah ingin menanyakan banyak hal pada Dara. Seulas senyum tipis terukir di bibir Dara yang pucat pasi tetapi tak sama sekali mengurangi kecantikan paras perempuan itu.
