“Aku merasa senang saat orangtuamu bilang kau mengundangku untuk datang kemari. Sejujurnya aku sudah menunggumu sejak lama. Bahkan penantianku ini seakan telah terjadi berabad-abad lamanya.” Joan hanya bisa tersenyum maklum mendapati kehadiran seorang wanita yang telah dia kenal menyambutnya didepan pintu apartment miliknya dengan binar-binar penuh harap. Dia tidak mengira bahwa orangtuanya bahkan sampai hati berdusta agar Joan mau setidaknya menghabiskan malamnya lagi bersama perempuan ini. Wanita ini memang adalah putri dari kenalan orangtuanya, jadi sudah dipastikan dia memiliki banyak cara untuk mendapatkan Joan, meskipun Joan sendiri bahkan tidak punya intensi yang lebih terhadapnya. Dia hanya mencoba menjadi pria yang sopan. Tapi barangkali wanita itu malah memaknainya sebagai be