Sekali lagi perkataan Jarvis membuat Silvana tertohok. Dia benar-benar tidak pandai menyembunyikan perasaannya dari pria itu. Meski cuek, namun Jarvis selalu cepat mengerti soal dirinya. Itu sebabnya mereka masih bersahabat hingga sekarang. “Ya.” “Kau benar-benar menyedihkan kalau begitu.” “Itu tidak sengaja. Maksudku aku juga tidak mengerti mengapa tiba-tiba jadi seperti ini.” “Hal yang paling merepotkan darimu adalah saat kau jatuh cinta. Kau bilang kau tidak akan kecolongan lagi.” “Awalnya iya. Kau tahu ceritanya kan? Aku tertarik pada Pak Leon sejak masuk kampus. Dia pria yang terlihat seksi dan aku pikir dia akan punya permainan yang bagus di ranjang. Aku penasaran padanya dan terobsesi untuk tidur dengannya.” “Ya, aku bosan mendengarmu terus mengulang cerita ini.” “Tapi sek