Jiyya menghentakan kakinya dengan kasar di sepanjang jalan yang dia lewati. Mood-nya benar-benar telah dirusak hingga titik terendah. Gadis itu bahkan berusaha keras untuk menahan air mata yang hampir jatuh ke pipinya. Dia membenci Pak Joan. Terlebih Jiyya juga benci dirinya sendiri yang selalu terjebak dalam situasi yang membuatnya muak.
Seperti tadi, sudah tahu kalau dia bukan siapa-siapa, tapi melihat kedekatan Pak Joan dengan perempuan lain yang jauh lebih dewasa dan cantik darinya membuat Jiyya panas sendiri. Padahal dia juga yang menghindari Pak Joan dan berusaha lari darinya. Ini benar-benar perasaan yang memuakan.
Kenapa pula rasanya dia menjadi gadis yang bodoh? Dia selalu dengan mudahnya terjebak bersama Pak Joan. Dan kali ini gadis itu bahkan tidak bisa menahan emosinya send
