Bab 32: Istirahat

1017 Words

*** Ada perasaan senang di hati Fattah ketika menelepon adiknya hari ini. Mereka sudah lama tidak bicara, dan ketika ada kesempatan bicara, Fattah memberitahukan semua yang ia alami kepada adiknya. Begitu pun dengan Imran. Keduanya pada akhirnya bisa berbagi kisah. "Bagaimana kabarmu?" tanya Fattah sepenuh hati. Rasanya baru kemarin mereka berdebat soal makanan. Rasanya baru kemarin Fattah berjanji akan mendapatkan pekerjaan baru dan memenuhi semua kebutuhan Imran. Lalu, semua rencana Fattah berantakan. Dia harus bergabung dengan pulau terkutuk demi Daisy. "Aku tidak baik-baik saja. Tidak ada kak Fattah di sini." Suara Imran terdengar muram. Memang hanya Fattah yang dimiliki oleh lelaki muda itu. Kini, Fattah telah meninggalkannya. Saudara yang ia sayangi pergi darinya. "Bagaim

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD