"Mas, aku mau ke cafe shop. Udah lama gak kesana. Boleh, kan?" tanya Mika yang enggan menatap Regan. Ia enggan melihat wajah tak berdosa suaminya. "Gak!" jawab Regan yang juga tak menatap istrinya. Regan tengah fokus pada laptop di pangkuannya. Mika mendengus kesal. Selalu saja tidak boleh. Alasannya pun selalu sama. Demi kesehatan Mika. Mika bukan anak kecil yang harus dijaga. "Tapi aku ingin kesana, mas!" Mika menaikkan nada suaranya yang sudah mulai kesal. "Sekali enggak ya enggak. Kamu kalau dibiarin cerobohnya minta ampun. Jalan dikit kepleset, jalan dikit jatuh." Mika mengacak rambutnya dengan kasar. Merasa frustasi dengan suami tampannya. "Mas, aku bukan tahanan yang bisa kamu kurung setiap hari." desis Mika. "Memang bukan. Kamu istriku dan wajib bagimu mematuhi mas yang jad