When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Degh "Byan!" Lirih Luna kaget saat mendengar nada suara Byan yang dulunya terdengar lemah lembut, sekarang berubah begitu menyakitkan "Apa sekarang kamu berubah jadi semurah itu, siang dengan pria A malamnya ganti dengan pria B, apa tidak ada pekerjaan yang lebih terhormat dari pekerjaan murahan mu itu?" Tanya Byan dengan pertanyaan yang begitu nyelekit di hati Luna membuat d**a Luna seketika bergemuruh. Luna yang tidak ingin terlibat obrolan panjang dengan Byan, langsung pergi begitu saja melewati Byan, dan bahkan melewati pertanyaan Byan yang Luna anggap sebagai hanya angin lewat saja. Hira yang melihat kakaknya memberi sikap cuek pada kekasihnya merasa tidak terima "Bukankah kakak pernah ngajarin Hira untuk menghormati tamu?, kenapa kakak tidak bisa menghormati kak Byan?, apa karena