"Hatsyiii...hatsyiii..." Kuusap hidungku yang terasa gatal. Kepalaku pening dan mataku berair. Sungguh kumpulan keadaan ini membuatku ingin menangis. Kenapa hal ini terjadi padaku? Aku jelek. Itik buruk rupa. Apalagi saat ini aku masih berbalut jaket tebal, dengan selimut yang membebatku. Papa tidak mengijinkan ku untuk banyak bergerak. "Bulan. Flu itu inkubasinya dua hari. Jadi harus istirahat total. Kalau bisa bedrest di rumah sakit." Itu kata papa. Dan akhirnya di sinilah aku berada. Di kurung di dalam kamar rumahnya Tante Agni dan Om Radit. Keluargaku dan keluarganya Irgi termasuk Irgi sendiri masih sibuk memberesi semua sisa acara kemarin. Aku tidak diperbolehkan melakukan apapun. Makanan di antar ke dalam kamar. Dan masih harus minum obat. Kayak anak bayi. Irgi juga semalam hany