Kyna meronggoh isi tasnya, mengambil ponsel-nya yang berdering. Tercetak nama Elysia di sana. Ia terdiam, merasa ragu untuk mengangkatnya. Hatinya masih begitu berat untuk mendengar suara kekasihnya itu. Kyna takut emosinya akan meledak-ledak dan mengucapkan kata-kata menyebalkan ke Elysia yang tidak tahu apa-apa. Mentalnya belum pulih dari rasa sakit akibat kejadian tadi pagi. Dering ponsel-nya berhenti setelah berulang beberapa kali, sebagai gantinya sebuah pesan masuk ke salah satu sosial medianya. Kyna langsung mengembuskan napas lega kala membaca pesan yang mengatakan kalau Elysia tidak bisa menjemputnya hari ini. "Iya, tidak apa-apa, Ely. Aku pulang sama Rosa ajah," balas Kyna singkat. Kemudian ia menyimpan kembali ponsel-nya, pergi menghampiri Rosa di depan meja resepsionis. "Ro