35. Pembicaraan

1064 Words
Tak berapa lama setelah agras dan Laika sampai di kastil Mereka pun menuju ruangan dimana destron berada agras sudah menyiapkan jawaban jika seandainya destron nanti bertanya banyak hal satu jawaban cukup untuk menjawab semua pertanyaan destron. Kemudian Laika mengetuk pintu ruangan destron setelah mendengar destron mengizinkannya masuk Laika pun membuka pintu Agas dan Laika pun bergegas masuk. Di dalam sana Agras hanya melihat Destron yang sedang duduk di kursi belakang meja kerjanya. Melihat kedatangan keduanya tak lantas membuat laki-laki tua berambut ikal putih yang biasa Agras panggil kakek itu tak bergemis, ia hanya menyungging senyum sedikit. Sejak mengetahui siapa Agras sebenarnya Destron selalu terlihat ramah padanya, meskipun Agras kadang merasa risih sendiri. Melihat Destron yang melakukan hal itu itu ia teringat Ketika pulang malam dari tempat kerjanya ia bertemu dengan seorang laki-laki tua mungkin seusia destron awalnya Ia pikir laki-laki itu hanya seorang tuna wisma biasa tapi ternyata itu laki-laki hidung belang yang sedang mencari mangsa bukannya risih tapi lebih pada ke menjijikan. "Apa apa kakek memanggilku? Jika ingin bertanya, bisa melakukan lain waktu, aku sedang lelah," kata Agras lebih dulu sebelum Destron bertanya. Belum menjawab pertanyaan Agras, Destron mengisyaratkan untuk menyuruh Laika keluar dari sana. Seolah mereka ingin berbicara empat mata. Laika paham dengan isyarat itu lalu ia pun keluar dari ruangan dan meninggalkan destron dan agras hanya berdua jika tahu bahwa mereka akan membicarakan sesuatu hal yang penting yang tak harus ia mengerti meskipun ia sebagai guru sihir dari agras dan juga nelayan setia dari destron jika nanti sudah waktunya destron pun akan mengatakan padanya karena bagaimanapun destron tidak bisa lepas dari Laika sekarang. Setelah Laika tidak terlihat lagi dan hanya tinggal mereka berdua destron belum berucap satu kata pun yang membuat agras hanya bisa diam, Destron masih menyambung senyum seolah ia sedang memikirkan sesuatu hal yang penting ada yang mengkritik nalurinya untuk tertawa. "Ada apa? Jangan tersenyum begitu, aku jijik. Kakek seperti laki-laki tua c***l yang doyan anak-anak," sambung Agras karena tak betah berada di dalam sana. "Kalau tak ada apa-apa, aku akan kembali ke kamarku." "Tunggu dulu, jangan buru-buru, latihanmu sudah selesai kau harus lebih bersantai, bukan," ujar Destron pada Agras mencoba bercanda padanya. Agras berpikir bahwa kemungkinan ada yang aneh dengan Destron, mungkin otaknya sedikit tergeser karena sesuatu karena sejak tadi tingkahnya sedikit aneh dan membuat Agras ingin sekali cepat-cepat pergi keluar dari sana. Malah ia pikir Destron yang biasanya jauh lebih baik tak seperti ini. Apalagi tadi destron sempat menyuruh agras untuk bersantai sejenak Hal itu membuat agras semakin percaya bahwa ada sesuatu yang salah dengan otak destron, Bagaimana mungkin dalam keadaan seperti itu ia bisa bersantai sebagai seorang anak kecil ia dibebankan oleh pemikiran-pemikiran bodoh orang-orang dewasa, pemikiran yang percaya bahwa dirinya adalah seorang reinkarnasi yang bisa mengalahkan raja iblis jika nanti seandainya raja iblis itu tidak pernah benar-benar ada apa yang akan mereka lakukan? Kini distro dengan enaknya meminta agras untuk beristirahat sejenak menenangkan pikirannya padahal Ia tahu bahwa hari menuju kepergian itu semakin dekat, Agras tak mungkin santai bahkan pikirannya saja semakin kacau menanggung beban yang aneh. " kau tak perlu lagi bercanda kakek kau tahu kan aku ini temennya siapa aku bisa mengumpat mengatakan bahwa kau gila," kata Agras kemudian, sedikit jengkel. " lakukan saja jika kau ingin melakukannya, Padahal aku tersenyum seperti ini ini agar aku tak terkesan sebagai seorang yang kakek-kakek yang galak tapi Sepertinya kau lebih menyukai sifat yang dulu yang sedikit egois dan sombong," ujar Destron. " sifatmu yang dulu Memang menjengkelkan tapi sepertinya aku lebih suka sifatnya yang dulu daripada kau terus tersenyum padaku sudah ku katakan kau seperti laki-laki tua yang c***l senyummu itu seolah-olah menggerayai, seluruh tubuh menjijikan sekali." Agras terus saja mengatakan semua itu tanpa peduli siapa dan bagaimana posisi Destron di sana. " Baiklah kita masuk inti saja pembicaraan ini." Kini Destron berlagak serius. " kau ingat bukan minggu yang lalu ketika ada banyak penyihir yang terbang di sekitaran kota Lumiren?" Agras mengangguk. " Iya aku ingat kata prata kemungkinan mereka sedang ada perayaan atau Festival." " memang ada perayaan ataupun festival tapi mereka datang bukan untuk sebagai tamu tetapi untuk menghancurkan semua itu kau tahu sang raja membuat festival itu untuk merayakan terpilihnya dirimu sebagai seorang reinkarnasi pahlawan." Agar seseorang mencerna perkataan destron sambil pikirannya seolah bertanya apa maksud dari festival itu untuknya. "Apa gunanya mereka merayakan festival itu?" " Kau akan tahu jika nanti kau sudah tumbuh dewasa tapi setelah kupikir-pikir kau memang dewasa." "Makanya ceritakan saja," desak Agras. Destron Kemudian menceritakan apa yang sebenarnya terjadi di kerajaan Valgava. Bahwa kerajaan dipimpin seorang raja yang begitu tamak yang menginginkan banyak harta tapi tidak ada yang bisa mencegahnya karena politik yang ada disampingnya begitu hebatnya para penyihir dan para Ksatria lain tidak bisa melakukan apapun untuk mencegah hal itu. Sementara raja membuat festival perayaan untuk menyambut reinkarnasi pahlawan selanjutnya adalah demi bisa mengambil pajak lebih banyak dari rakyat sang raja dengan mulut manisnya mengatakan bahwa uang itu digunakan untuk meriahkan Festival yang disebut sebagai pesta rakyat padahal setengah dari uangnya sang raja makan sendiri. Agras sedikit bingung dengan cerita destron, Jika benar sang raja begitu tamak Mengapa mereka tak melakukan pemberontakan untuk mengambil alih kerajaan dan membuat kehidupan rakyatnya Makmur. "Lalu apa tugasku sebagai seorang reinkarnasi juga untuk membuat kerajaan ini Makmur?" Tanya Agras memotong cerita destron. "Tidak. Sebagai seorang reinkarnasi pahlawan tugasmu adalah mengalahkan raja iblis bukan untuk membantu kehidupan keseharian orang-orang meskipun kau bisa menolongnya tapi tidak seharusnya. Kau terlahir kembali untuk membuat perdamaian dunia," ucap Destron. " lalu apa kalian tidak bisa melakukan apapun dari ceritamu saja aku begitu khawatir dengan para rakyat disini aku pikir Negeri seindah ini rasanya juga begitu mengayomi tapi nyatanya tidak sama sekali Atau aku harus turun tangan dengan kekuatanku yang saat ini aku bisa saja menumbangkan Raja sombong itu," ucap Agras yang sebenarnya ia sendiri yang sombong. " tidak, kau tidak perlu melakukan hal itu karena akan sangat berbahaya bagi keluargamu apalagi jika raja tahu bahwa kau adalah cicit dari Raken, kakekmu yang harusnya mendapatkan posisi raja saat ini," ujar Destron. " kau akan tetap menjadi seorang yang anak yang berasal dari desa semua orang harus tahu hal itu setelah kau kembali mengalahkan raja iblis kau juga akan tetap menjadi anak yang berasal dari desa." Agras Paham maksud dari ucapan destron itu kemudian mereka membahas apa yang akan terjadi selanjutnya Bagaimana petualangan nya untuk menuju ke tempat lain juga dua orang yang akan datang membantunya.

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD