"Lu suka sama Rain atau Syifa, sih?" tanya Devan kecil. Reza ikut menoleh ke arahnya, menunggu laki-laki itu menjawab pertanyaan Devan. Bukannya menjawab Fatih malah menautkan kedua alisnya, tak lama kemudian dia malah tertawa kecil, seolah apa yang ditanyakan Devan barusan adalah pertanyaan konyol. "Suka sama keduanya, mereka teman yang baik, kata suka enggak selalu dilandaskan rasa cinta, kan?" Devan berdecak lalu melempar pencapit, ia rentangkan tangan lebar-lebar lalu menghirup udara dalam-dalam. Dalam hati ia berkata, "Sabar, Van, sabar ... lu enggak boleh nampakin sikap preman lu di depan ukhty Syifa." Devan tunjuk wajah Fatih dengan jari telunjuknya sebelum akhirnya ia ambil pencapit kembali. Fatih tidak menghiraukan, dia malah fokus mengipas-ngipas ayam yang ada di panggangan.