Tepat saat Rain sampai di pintu kamar kost-nya, mood-nya dibuat turun drastis karena ada ayahnya di sana--menatap ia dengan tatapan datar yang selalu ia berikan kepada Rain saat di rumah. Ia mengembuskan napas pelan lalu menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari siapa orang yang bersama dengan ayahnya, biasanya ayahnya selalu bersama asistennya ke mana pun pergi, tapi kali ini dia terlihat sendirian. "Begini cara menyambut orangtua yang udah datang jauh-jauh dari rumah untuk jenguk anaknya?" ucap Pak Fatah sambil melipatkan tangannya di d**a. "Ayah udah nunggu kamu dari dua puluh menit yang lalu, untung Ayah punya kunci cadangan kamar kamu, Ayah sempat masuk, niatnya mau langsung pulang, tapi ketemu kamu di depan pintu. Its oke, Ayah harus bicara dengan kamu." Lagi-lagi Rain menghela napas,