BAB 32

1110 Words

Awalnya memang hening, hanya Fatih saja yang sesekali berbincang dengan mang Ujang, nampaknya dia lebih bahagia dari semua yang liburan hari ini. Baik Rain, Syifa, Reza ataupun Devan sama-sama diam sepanjang perjalanan. Rain dan Syifa menikmati pemandangan dari kaca, sementara Reza dan Devan sudah sampai alam tidur sejak mobil mulai memasuki jalan raya. "Rain ...." Suara berat itu membuat jantung Rain berdegup kencang. Itu suara Reza. Rain tidak buru-buru menoleh. "Hm?" gumamnya tanpa menoleh. "Ada air putih enggak? Haus ...," ucapnya dengan suara serak khas orang bangun tidur, dia sudah tidur dua jam lamanya. "Ada, tapi bekas gua, nanti aja kalau udah keluar tol berhenti di Mart dulu." "Bekas lu aja enggak apa-apa," ucap Reza sambil menyandarkan punggung, suara embusan napas berat te

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD