Prolog

353 Words
Nirwana Lintang Semesta, diusir dan diasingkan karena cinta terlarangnya kepada ponakan. Merupakan putri satu-satunya dari tujuh bersaudara di keluarga konglomerat tak membuatnya diampuni, hingga di suatu waktu dia disuruh pulang oleh papi, dengan syarat tertentu; salah satunya adalah hidup di bawah pantauan pengawal pribadi. Satu hal yang pasti, Nirwana adalah wanita dengan segudang karier cemerlang. Diusirnya dia oleh keluarga justru membuat Nirwana kian mandiri, dengan perasaan untuk ponakan yang masih terpatri. Namun, waktu sukses membawanya ke dalam sebuah jalan keluar dari cinta terlarang, hanya saja .... "Kenapa harus saya?" Pria yang Nirwana jatuh cintai, sang pengawal pribadi, hal yang membuat kehidupan Nirwana berwana. "Memangnya nggak boleh, ya, kalau itu kamu?" Barat Dhanandjaya, nama yang akhir-akhir ini memenuhi rongga hati Nirwana, telah resmi menjadi suami, dengan segala laku dan tingkahnya, Barat membuat Nirwana beranjak dari cinta tak patutnya kepada Topan--sang ponakan. "Saya nggak punya apa-apa." Mendengarnya, Nirwana senyum. "Ya, justru itu. Aku, kan, punya segalanya ... bukankah dari sana aja udah keliatan kalo kita ini cocok?" Mata mereka bersua dalam durasi yang lama. Detik di sebelum Barat berucap, "Sebelum itu, sebenarnya apa yang membuat Anda menginginkan saya?" Tahu? Nirwana terus terang saja. "Tubuh kamu." Dia elus d**a mantan pengawalnya itu. "Aku butuh ini, Barat." Dengan tatapan yang amat sangat lekat, melebihi apa pun di sebelum semuanya terjadi. Pernikahan. Oh, Nirwana Lintang Semesta dengan Barat Dhanandjaya, nama mereka tersebar pada selebaran undangan elite yang dicetak eksklusif. Nirwana telah memperhitungkan dan terbayang pula bagaimana masa depannya setelah menikah, begitu indah. Namun, apa ini? Belum genap dua minggu jadi istri, Nirwana sudah dihadapkan pada berbagai situasi di luar ekspektasi. Harusnya nggak gini. Harusnya nggak gitu. Dan harusnya .... "Ya ampun! Gini, nih, kalau nikah milih cantik, milih anak orang kaya ... bangunnya siang, nggak bisa beresin rumah, masak nggak enak. Duh, nggak ada bakti-baktinya sama mertua. Iya, sih, pinter nyari duit, tapi ... mending Neng Ayumi ke mana-manalah!" Makanan sehari-hari, lalu bagaimana caranya agar bisa Nirwana atasi, sedang dongkolnya kini beda tipis dengan dendam di hati? Ditambah suami yang selalu menganggapnya "like a baby." Lantas, apa yang akan dia lakukan dengan ini? Oh, lihat saja nanti ....
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD