Manisan

1235 Words

Zhou Yanmei seperti bangau yang bebas. Dia melanglang buana kesana kemari, sesuatu yang belum pernah dia lihat sebelumnya, kemegahan dan keramaian Kota Tujuh Lentera yang sebenarnya, kini berada di depan matanya selama ini. Gadis itu tidak menyangka bahwa dia bisa melihat hiruk pikuk pusat kota setelah sekian lama berusaha mencoba keluar dari lembah. Berbeda dari Yanmei. Xiao Yu yang dari tadi berjalan di samping Yanmei tampak kebingungan. Baginya pusat kota tujuh lentera lebih seperti pasar tradisional. Yah, tradisional yang mewah. Setiap penjual di sepanjang jalan menawarkan dagangannya, pernak pernik yang menurut Xiao Yu bisa berharga mahal jika dijual di dunianya. Bahan sutra berkualitas langka, kantung wangi yang kuno namun elegan, serta berbagai hiasan giok. Semua itu tak bisa dia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD