"Ini sudah sangat keterlaluan Tuanku. Apakah akan diam saja terus menerus?" Gusti Agung terlihat menahan amarahnya. Badannya sedikit merunduk dan tangannya mengetuk meja. "Tenanglah, Agung. Terus awasi pergerakan anak itu. Aku...memikirkan semuanya. Tetap lakukan pengawasan makananku dalam diam Agung." "Tapi, Tuanku..." "Agung...ada masanya aku akan bertindak sesuai dengan kapasitasku. Sekarang biarkan aku membahagiakan hatiku, biarkan hatiku tetap berharap bahwa Dewaya bisa berubah." "Dia sudah sangat keterlaluan. Pertemuannya dengan Ayahnya? Apakah Tuanku merasakan ada hal yang tidak beres?" "Amelia...adalah lawan yang tangguh Agung. Dia bukan gadis yang lemah seperti sosoknya." "Apakah tidak terlalu berbahaya?" "Kita tidak serta merta melepaskan Amelia sendiri Agung. Dan aku...