impian, kebahagiaan dan kesedihan

sebelum kelahirannya pernikahan orang tua kami hampir berakhir karena masalah yang terus saja berbalas balasan membalas apa yang dilakukan pasangan nya. bahkan saat ibuku hamil dia masih dicoba Allah kesabaran dan kekuatan nya mempertahankan pernikahan nya. saat itu tahun 2000 hanya aku yasin ( 8 februari 1991) yang sudah mengerti setiap kejadian dan cerita, aku sudah bisa memahami permasalah apa yang sedang diributkan dirumah. kedua adik ku surya sandi (7 agustus 1995) dan arbi sabtono (21 Juni 1997) masih kecil mereka belum mengerti apa-apa dan sampai saat ini mereka tidak tau-menau kejadian apa dan permasalahan apa yang pernah saya dan orang tua saya hadapi. kemudian lahir lah dia yang memberikan harapan baru, semangat baru, cinta yang baru bagi kami semua yang diberi nama JIhan khairunnisa (10 November 2001) adik kecil ku yang waktu bayi hitam jelek kiting ? . q masih ingat waktu kelahiran y hujan deras q diminta mama buat panggil suami keponakan mama biasa aku manggil nya bg edi. hujan-hujan aku datang manggil bg edi buat manggil ayah di pabrik tempat ayah kerja dan manggil kan bidan terdekat. belum lagi sampe ayah dirumah mama aku sudah lahiran dan aku melihat langsung, si kecil rival q lahir satu satunya adik perempuan ku. kehadiran y sungguh berkah kebahagiaan bagi semua keluarga. semua perhatian jatuh padanya. bagaimana tidak mudah orang jatuh cinta dan sayang padanya dia begitu cerdas dan pintar. q yang mengajarkan padanya mandiri dr kecil, dia selalu bisa ambil s**u yang aku jauhkan. mama sama ayah diwaktu dia kecil sibuk 2 nya dengan pekerjaan. si kecil ini selalu ikut kalau mama dan ayah pergi buat jualan. dan yg drmh selalu aku ditinggal bersama kedua adik laki laki yang super aktif keluar masuk g pake selop, yang satu teriak2 kalau di ganggu dan yang satu jahil nya bukan main. mereka beda 2 tahun tapi seperti punya adik kembar. meskipun tiap x berantem tapi selalu si adik ngikutin kemana pun abg nya pergi. belom kalau nemu mainan apapun punya abg nya adik nya mau, untung nya mama ayah tau klo dibelikan satu pasti berantem jadi main nan selalu ada 2 itu pun beli nya kalau lebaran tiba. aku dikenal menjadi kakak yang galak bagi adik adik ku. aku mudah marah dan bukan type orang menyenangkan. mungkin karena aku lelah. baru selesai nyapu ehhh 2 adik laki ini udah masuk dengan kaki lumpur bekas main dikolam atau disugai.baru mau nonton tenang ehh mama uda manggil minta tolong ini itu. aku sempat marah dan benci ke jihan karena kehadiran nya buat aku tidak pernah lagi diajak pergi karena kendaraan orang tua kami saat itu hanya motor. tapi saat ada yang marahin jihan akulah yang pertama tidak Terima. dia menjadi sumber kebahagiaan dan cinta ayah mama. si jelek berubah jd gadis kecil gembul dengan keriwil keriwil masuk tk. menjadi pusat perhatian semua orang karena pintar, cerdas, ceria, lucu, bijak, santun. ketika pulang sekolah dia jadi guru buat temen temen nya. pintar hapal banyak doa doa, pintar mengaji dan paling gak bisa kalau di marahin. hari hari berlalu ketika dia SD ada kejadian lucu, dia selalu nanya kenapa dia beda kenapa dia itam g putih kayak q. dan q selalu iseng jawab karena adek bukan anak mamak. mamak dapet adek ditempat s****h dan dia selalu nnagis nagis kalau q jawab nya begitu. dan kejadian lucu lainnya dia lg bagi rapot pulang pulang cemberut marah ditanya kenapa jawabannya bikin semua orang ketawa, katanya masak ia murid adek rengking y lebih bagus ???? adek nya yang ngajarin kata y. tapi bangga gak yang diajarin nilai2 nya mereka bagus bagus?? ia bangga ?? berarti yang pintar adek ya. ?? mama ayah begitu dekat dengan nya. dimana ada jihan ada mama atau ayah. bagi ku dia adik kecil yang selalu di manja dan adik kecil mandiri. waktu pun berlalu... aku berangkat kuliah kebandung tahun 2008 saat usia jihan 8 tahun, SD kelas 3. bagi y dia kehilangan rival y begitu juga dengan ku. dulu aku kuliah jarang bgt tlp mama ayah, kalau tidak penting aku tidak pernah tlp mungkin 1 bln sekali kami tlp nan tanya kabar, dari mama aku tau jihan gadis kecil yang berprestasi. dan kedua adik laki2 ku berprestasi dibidang nya masing masing. dan aku memulai hidup baru yang sempat aku hancurkan karena kemarahan ku pada ayah dan mama. hingga sekarang yang tau permasalahan apa dan kenapa aku memilih kuliah disana hanya kami yang tau. biarlah kami sama2 menyembuhkan hati masing2. aku tidak mau adik2 ku tau dan mereka juga hancur. dan semua berjalan lebih baik setelah nya.