Pras masih waras dengan tidak mengajak Sasmita bercinta. Pria itu melepas ciumannya perlahan dan mendapati Sasmita memejamkan mata dengan luluhan air mata yang mengucur dengan deras. Pras lantas menghela napas, dia bermaksud menarik Sasmita ke dalam pelukan, malah Sasmita memberinya hadiah sebuah tamparan yang cukup keras. “Berhenti menyentuh saya! Saya tidak sudi bapak sentuh!” Panas tentu menjalar di pipi Pras, sampai telinga pria itu berdenging menyakitkan. Pria itu menarik sudut bibirnya, mendengar penuturan Sasmita. Perasaan kasihan yang Pras rasakan terhadap wanita itu kini berganti menjadi perasaan jengkel, ketika Sasmita menatap seolah Pras adalah sampah. Kesal merasa harga dirinya di injak – injak. Pras menarik Sasmita dan membaringkannya di atas ranjang, lalu menindih tubuh Sa