34. Batu Sandungan

2033 Words

Setelah acara pelukan dadakan yang membuatku malu sendiri, Mas Fendi manahanku untuk jangan pulang dulu. Dia bilang ingin sarapan buburku lagi, jadi kuiyakan. Pikirku hanya bubur, itu bukan hal yang sulit. Awalnya memang begitu. Namun, tiba-tiba Mas Fendi bertanya apa aku bisa masak sup ayam karena dia hanya punya ayam di kulkasnya. Aku jawab tentu saja. Meski tidak seenak koki, masakanku tidak akan meracuninya. Alhasil, saat ini aku masih berkutat di dapur. Bubur dan sup ayam sudah matang, kini aku sedang menunggu nasi. Mas Fendi bilang, dia tidak akan membiarkanku pulang kalau aku tidak ikut sarapan dengannya. Sebenarnya ini tak sesuai dengan kalimatnya tadi yang bilang tidak ingin menahanku lagi, tetapi akhirnya kumaklumi karena situasinya memang mendukung. Jujur, aku juga lapar. Sem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD