20. Pernyataan yang Ditunggu

1912 Words

“U-udah satu menit!” aku mendorong Mas Fendi pelan, dia pun langsung melepaskan dekapannya. Aku mendongak, memberanikan diri menatap lurus matanya. “Lagi a-ada masalah, M-mas?” aku bertanya lirih. Aku juga tidak tahu kenapa tiba-tiba kalimatku terbata-bata. Mas Fendi mengangguk pelan. “Iya. Maaf kalau apa yang saya lakukan barusan sangat lancang. Saya hanya enggak bisa menahan diri, Sil.” “Menahan diri gimana? Maksud saya ... saya juga bingung.” “Saya ingin sekali mengajakmu keluar sebentar, tapi kamu bahkan baru saja pulang.” Aku menatap Mas Fendi dari atas sampai bawah. “Kayaknya Mas Fendi juga belum pulang ke rumah sejak dari kantor?” Aku menebak begitu karena saat ini Mas Fendi masih mengenakan celana bahan warna hitam dan kemeja marun yang lengannya sudah digulung sampai siku. Di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD