Mikha menyerahkan kartu keanggotaannya ke seorang penjaga di salah satu club terbesar di New York. Tempat yang Mikha bilang jarang dia kunjungi, namun entah kenapa dia ingin datang malam ini, memanfaatkan kartu keanggotaannya dari Mich. Mungkin karena moodnya kali ini benar-benar jelek, apalagi dia mengingat perkataan Dominic hatinya benar-benar kesal. Pria itu bahkan meninggalkannya begitu saja, tanpa sepatah katapun untuk menenangkannya. "Cih, kau mulai berharap lebih Mikha," ucapnya sambil memasuki ruang VVIP yang dia sewa. Mikha mendesah kesal, dia menatap ruangan yang dia bayar mahal, namun jelas di dalamnya tak ada siapapun, hanya dirinya saja. Hidupnya yang sudah sepi, haruskah lebih sepi lagi? Mikha menekan interkom yang menghubungkannya dengan resepsionis "Aku ingin menyewa p