Sebuah Info

1049 Words

Alena menikmati sarapannya bersama Fardhan dengan perasaan tenang dan damai. Sesekali dia dan Fardhan berbicara, membahas masa lalu mereka yang jika di pikir-pikir lagi sekarang terasa lucu. Maklum saja, enam tahun yang lalu mereka masih cukup muda, belum dewasa sepenuhnya. Sekarang, secara usia maupun pikiran mereka sudah matang, sudah dewasa. Mereka sudah menghadapi berbagai macam masalah yang semakin mendewasakan sikap juga pikiran. "Setelah ini, apakah kamu ada rencana lain?" Fardhan bertanya setelah makanan di piring mereka habis. Alena mengangguk lalu meneguk minumannya lebih dulu. "Aku akan pergi ke perusahaan sepertinya, Mas. Aku sudah mengirim pesan pada sepupu Mas tadi, dan katanya kami bisa bertemu saat makan siang nanti. Jadi sekarang aku ingin melihat situasi kantor lagi.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD