“Hah! Apa maksud pak Ryan berkata seperti itu?” Gerakan tangan Karin menyuap makanan terhenti. Matanya menatap netra hitam Ryan mencari apakah pria itu bercanda atau bersungguh-sungguh. Akan tetapi, Ryan hanya diam saja, dengan cueknya ia melanjutkan makannya. tidak peduli, kalau ucapannya barusan membuat Karin bertanya-tanya. Pada akhirnya Karin hanya bisa menahan rasa kesalnya saja. Selesai makan keduanya tetap duduk di kursi dekat kolam renang tersebut. Tak ada percakapan yang tercipta di antara keduanya. Karin melirik Ryan yang berbaring dengan nyamannya. Ia tidak dapat melihat dengan jelas apakah Ryan sudah tidur ataukah hanya rebahan saja sama, seperti dirinya. “Jam berapa besok kita meninggalkan tempat ini, Pak?” “Hmm” hanya jawaban singkat itu yang diberikan Ryan. Merasa kesa