“Aku mengaku salah, tetapi aku hanyalah lelaki normal.” Ryan melepaskan pegangannya pada tubuh Karin. Karin mendongak menatap netra hitam Ryan yang terlihat dingin. Ia tidak bisa menyalahkan kejujuran Ryan. Namun, beranikah ia mengambil resiko menerima cinta dari pria yang terkenal sebagai playboy. “Apa yang membuatku bisa yakin, kalau kau akan setia dan bukan hanya sekedar janji saja?” Ryan memegang pipi Karin jarinya mengelus lembut pipi Karin yang terasa halus, lalu turun ke bibirnya. “Aku pria yang akan selalu menepati janjiku!” Bibir Karin mengerucut senyum kecil terbit di bibirnyaa. “Katakanlah aku percaya dengan janji yang kau buat dan siap menerima semua konsekuensi yang kuambil, karena menerima dirimu sebagai kekasihku.” Senyuman pun terbit di bibir Ryan. Ia mencium bibir Kar