"Akupun tersiksa. Aku merindukanmu. Tapi aku tak mau lagi kau sakiti. Bagiku cukup"
*****
Alleta terbangun dari tidurnya. Kepalanya terasa sangat berat. Tangannya masih terkekang oleh selang infus sejak 2 hari yang lalu. Pikirannya memutar kembali kejadian yang terjadi seminggu yang lalu. Hatinya selalu sakit mengingat ucapan Edward. Ia sama terpuruknya seperti Edward. Yang membedakan adalah, bukan terpuruk karena menyesal. Tapi terpuruk karena merindukan pria itu. Ia sangat membenci pria itu. Tapi ia juga tidak dapat melupakan seorang Edward.
Ia tersenyum miris mengingat kisah cintanya. Selama 22 tahun ia hidup, ia belum pernah menemui orang yang dicintainya. Sekalipun ia telah menemukannya, kenapa begitu menyakitkan? Kenapa berbeda dengan cerita orang yang katanya jatuh cinta itu ind
