"Apa mungkin ada manusia yang menarik perhatian mereka seperti Si Samurai Girl?"
Liana memeriksa sisi jalan sekali lagi. Benar-benar sepi dari zombie.
"Apapun itu. Kita diuntungkan saat ini,” jawab Dylan, mengemudi normal dengan mantap, mobil berbelok ke kiri memasuki jalan kecil, kemudian dengan kecepatan penuh meninggalkan jalan A. P. P di belakang.
Sepanjang jalan, mereka semua terdiam. Gambaran massa zombie tadi membuat pikiran mereka melayang-layang tidak tentu arah.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya Dylan memecah keheningan.
Perhatian mereka semua tertuju kepada pengemudi tampan itu.
"Maksudku, Sasha. kamu terluka, kan?"
Mata Dylan melirik Sasha melalui kaca spion.
"Uhm. Yeah. Sudah agak lebih baik, walau masih terasa sakit."
Sasha Fahreza mencoba menggerakkan bahu kirinya, rasa
