Pagi ini Galaksi dan Rasi mengikuti pertandingan basket untuk pertama kalinya semenjak mereka masuk di SMA PERTIWI.
Kebetulan juga kali ini pertandingan dilaksanakan di SMA PERTIWI, jadi SMA PERTIWI hari ini semua pelajaran di kosongkan.
"Gal gua takut nih, dari dulu SMA GAMA selalu ngalahin PERTIWI skornya jauh jauh lagi" ujar Dean.
"Iya nih. Gua ga yakin kita bisa menang, buat seri aja kayaknya ga mungkin deh" ujar Putra.
"Yah gimana sih kita harus semangat dong yakin menang jangan pesimis" ujar Rasi.
"Iyo sihh" ujar Ian.
"Yo ah semangat guys" ujar Galaksi.
Rencananya pertandingan akan di mulai nanti pukul 10, sekarang masih pukul 8 dan SMA GAMA akan tiba pukul 9. Sisa waktu ini mereka gunakan untuk berlatih lagi.
*
Saat ini sudah pukul 9 dan SMA GAMA sudah berangsur-angsur datang dimulai dari pemain hingga pendukungnya. Namun mereka tidak fokus ke kedatangan anak SMA GAMA, mereka malah fokus ke Matahari yang saat ini sedang beradu argumen dengan Angga. Hal itu tak luput juga dari penglihatan Galaksi.
"Angga, lo gatau Rora itu berarti banget sama gua. Tolong bilangin Rora. Gua mau balikan sama dia" ujar Matahari yang tampilannya pagi ini benar-benar sangat berantakan dengan kantung mata yang sangat kentara.
"Ri, come on. Mau di usahain segimana pun lo sama Rora itu ga akan pernah jadi" ujar Angga.
"Ah bullshit" teriak Matahari.
Kemudian Mentari datang menenangkan Matahari namun Matahari malah pergi meninggalkan SMA PERTIWI.
Hal tersebut membuat Mentari sedih karena Matahari kembali mengacuhkannya lagi.
Sebenarnya ada apa dengan mereka? Batin Galaksi.
Kali ini tim dari SMA GAMA, mendekati tim SMA PERTIWI.
"Gimana Dean? Udah siap kalah untuk yang ke berapa nih guys?" tanya Kapten Tim Basket SMA GAMA bernama Ceres.
"Ke sepuluh, dua puluh, eh atau seratus ya?" ujar anggota Tim Basket SMA GAMA yang lainnya.
"Bacot banget lo. Liat aja hari ini kita bisa ngalahin lo" ujar Putra.
"Apa? Gua ga salah denger nih? Lo? Mau ngalahin kita? Mimpi kali. Hahahhaha" ujar Ceres.
"Heh lo ga usah bacot njing" ujar Matahari yang baru saja datang.
Sedari dulu, Ceres memanglah musuh dari Matahari.
"Ah Matahari, gua denger Aurora mutusin lo? Bisa kali ya gua deketin Aurora lagi ah bayangin pacaran lagi sama Aurora itu surga banget" ujar Ceres.
"Bacot awas lo" ujar Matahari yang akan menyerang Ceres namun di tahan oleh temen-temen nya.
"Lo liat aja Tim gua bakal ngalahin Tim lo" ujar Galaksi dengan dinginnya. Galaksi yang ini sama seperti Galaksi yang dulu berada di SMA PAHLAWAN.
"Siapa lo? Gua belum pernah liat lo sebelumnya?" tanya Ceres.
"Lo ga perlu tau siapa gua. Tapi siap-siap aja tim lo kalah di tangan gua" ujar Galaksi.
"Mimpi lo ketinggian boy. Lo ga tau gimana tim gua" ujar Ceres.
"Liat aja nanti" jawab Galaksi.
Tak terasa sudah pukul 10 dan mereka akan memulai pertandingan itu. Tim GAMA belum mengetahui cara bermain Galaksi dan Rasi.
Pertandingan pun dimulai saat ini terlihat permainan dari kedua tim hampir seimbang. Walaupun memang Galaksi dan Rasi sangat dominan di permainan tim Pertiwi.
Pemain SMA GAMA pun terkejut karena SMA PERTIWI bisa mengimbangi permainan mereka untuk pertama kalinya.
Babak pertama skor SMA GAMA lebih tinggi daripada SMA PERTIWI.
"Gimana masih yakin mau ngalahin kita?" tanya Ceres.
"Jangan sombong dulu lo" ujar Galaksi.
"Ah lo anak baru ya? Bagus juga main lo" ujar Ceres.
Saat itu, Angga sedang di dekat lapangan pertandingan basket.
"Iya bi ada apa?" tanya Angga yang saat itu di telefon oleh Bi Sri.
".......... "
"Apa? Rora pingsan? Iya bi saya segera kesana ya" ujar Angga.
Tentunya hal itu membuat Galaksi, Ceres, dan Matahari yang sangat kacau menjadi tambah kacau. Mereka mendekati Angga dan menanyakan kabar Rora.
"Kenapa Rora?" tanya mereka bertiga serempak.
Bagi Ceres kedatangan Galaksi yang ikut menanyakan keberadaan Rora membuat Ceres tau jika Galaksi juga dekat dengan Rora.
"Rora pingsan. Gua mau jemput dia dulu mau gua bawa ke RS" ujar Angga lagi-lagi membuat mereka bertiga serempak menjawab.
"Gua ikut" ujar mereka.
"Lo berdua selesaiin pertandingan dulu. Ri, kalo lo mau ikut ayo" ujar Angga yang hanya bisa mengajak Matahari karena ia tidak tega dengan keadaan Matahari kali ini.
"Angga, nanti bisa kasih info ke gua ya lo bawa Rora kemana. Setelah pertandingan selesai gua bakal langsung kesana" ujar Galaksi yang diangguki oleh Angga.
"Jadi lo siapanya Aurora?" tanya Ceres.
"Temen" ujar Galaksi.
"Bagus deh kalo cuman temen. Jangan berharap lebih sama Rora. Karena Rora cuman sayang sama gua" ujar Ceres.
"Oh ya?" tanya Galaksi.
Mereka pun kembali ke timnya masing-masing.
Tak berapa lama kemudian, pertandingan basket pun kembali di mulai. Kali ini Ceres sangat berambisi menang karena keberadaan Galaksi yang ternyata sedang dekat dengan Auroranya.
Namun ambisi Ceres hanya menjadi angan-angan semata, karena pada akhirnya SMA PERTIWI mengalahkan SMA GAMA untuk pertama kalinya.
"Gimana? Kita udah menang nih" ujar Putra.
"Bacot" jawab Ceres kemudian menerima telefon dari Angga.
"Kenapa ngga?" tanya Ceres.
"Aurora nanyain lo. Lo bisa dateng ke RS Medika?" tanya Angga.
"Bisa. Gua otw ke sana" ujar Ceres.
Ceres pun mulai membereskan barang-barangnya.
"Res, mau kemana?" tanya Nino teman Ceres.
"Mau ketemu Rora, Rora nyariin gua" ujar Ceres.
"God luck ya Res" jawab teman-temannya.
Galaksi yang melihat handphonenya langsung membaca pesan milik Angga yang memberitahu jika Rora ada di RS Medika.
Galaksi pun juga datang menuju ke RS Medika.
Ra, lo tuh ga bisa ketebak. Batin Galaksi.