Ketika Keyra dan Arden sama-sama terjaga, ke duanya mondar-mandir gelisah di depan ruang IGD Mela mendapatkan penanganan, dering telepon masuk di ponsel Arden, mengusik kebersamaan mereka. Telepon tersebut sukses menghentikan kesibukan Arden maupun Keyra. Ke duanya refleks saling menatap, menelan saliva, sebelum akhirnya Arden mengeluarkan ponselnya dari saku sisi celana bahan sebelah kanan yang dikenakan. Nama Inara ada di layar gawai Arden dan sukses membuat pria itu buru-buru berlalu dari sana tanpa pamit bahkan sekadar basa-basi kepada Keyra. Keyra melepas kepergian Arden dengan kecewa. “Ternyata memang banyak orang tua egois yang rela mengorbankan anak, seperti mas Arden!” umpat Keyra dalam hatinya. Meski hatinya berpikir bisa jadi alasan kepergian Arden untuk membahas keadaan M