Prahara 1
Delisa POV.
Pernikahan yang akan aku jalani bukan hanya sekedar pernikahan karena perjodohan orang tuaku, tapi juga untuk membuat keluargaku keluar dari kesusahan yang sedang kami alami saat ini.
Walaupun ini agak sulit kuterima tapi akan ku lakukan asalkan keluargaku bisa keluar dari kesusahan.
Lelaki yang akan di jodohkan denganku adalah lelaki yang begitu mapan, memiliki segalanya, berpendidikan, aku yakin orang tuaku tak akan mungkin menjodohkanku dengan pria yang tak benar...
Pertemuan keluarga sudah di adakan kemarin sore, aku juga sudah bertemu dengan lelaki yang akan menjadi suamiku.
Semua tinggal menunggu proses Hari H.
******
Hari ini aku berencana bertemu janet di Cafe dekat kantornya, beberapa menit aku menunggunya tapi Janet belum juga muncul, sedangkan perusahaannya berada di samping Cafe ini jadi tak akan memakan waktu lama untuk kemari.
Seseorang menyapaku.
"Delisa? Kamu ngapain disini? Nunggu seseorang?" Siapa lagi yang menyapaku kalau bukan Dita Selingkuhannya mangan kekasihku.
Aku hanya menggeleng karena begitu malas menjawab pertanyaan yang basi seperti pertanyaannya.
Tiba-tiba Rian datang merangkul Dita dengan mesra..seperti aku tak di anggap ada.
"Kamu ngobrol sama siapa?" tanya Rian tanpa menoleh ke arahku...
"Kamu masih ingat Delisa kan sayang?" Tanya Dita sembari memamerkan Kemesraannya di Hadapanku..
"Iya!! Ayo kita kesana.." Rian menarik Dita, Sepertinya Rian merasa bersalah ketika melihatku...
"Kamu mandangin siapa? sampai Wajahmu terlihat kesal seperti itu" tanya Janet yang baru saja nongol.
"Siapa lagi yang dapat membuat wajah tenangku kesal jika bukan Dita dan Juga Rian..."
Janet lalu duduk di hadapanku.
"Trus sekarang mereka kemana? Kenapa sih mereka terlalu sering muncul di hadapan kita?"
"Udah ga usah di Bahas, Ga penting...Kamu lama amat sih, aku Jadi lumutan gini..."
"Iya maaf, Aku Harus mengerjakan beberapa pekerjaan yang tak bisa ku tunda...Trus bagaimana persiapan pernikahanmu?"
"Semuanya lancar"
"Kamu sudah ketemu sama calon suamimu?"
"Udah Kemarin sore..."
"Gimana ya Ngomongnya tapi Sorry Banget Del, Aku jadi ga bisa hadir di acara pernikahanmu, karena pekerjaan ini begitu penting, Aku tak Bisa menyerahkannya kepada orang lain..."
"Apa ga bisa di usahain Net? Kamu kan Sahabatku.."
"Sorry sorry banget Dear..Aku ga bisa Cuti"
"Baiklah..Jika itu karena pekerjaan..."
"Aku janji Pulang dari Bandung, Aku pasti akan langsung menemuimu.."
******
Yuda POV.
Aku terpaksa Menerima Perjodohan yang Mama atur hanya dengan alasan aku tak ingin mengecewakan Mama dengan menolak perjodohan ini.
Saat ini aku memiliki Kekasih Dia Lusiana, Aku tak Mungkin mengkhianatinya, walaupun dia sudah mengerti dan Mengizinkanku menikah dengan Syarat tapi Hati ini masih begitu berat menerimanya.
"Sayang, ngapain Masih disini?" Tanya Lusiana Sembari duduk di Pangkuanku.
"Aku hanya mikir bentar"
"Ayo kita Pulang" Tarik Lusiana dengan Manja.
Aku lalu mengikuti langkah kaki lusiana tanpa menolak sebelumnya.
Sampai di Apartemen, Aku langsung merebahkan Tubuhku di atas ranjang, Dengan Pelan Lusiana Mulai menindihku dan Mencium Bibirku, Tapi aku berusaha menghindarinya dan menolak cumbuannya saat ini.
"Aku lelah Lusi" Kataku Mencoba menghindar.
"Ada apa denganmu? Biasanya kamu tak pernah Menolak..."
"Aku lelah dan Aku Ingin beristirahat Sejenak"
"Apa yang sedang Kamu pikirkan?"
"Aku tak sedang Berpikir.."
"Apa Kamu memikirkan Pernikahanmu? Kamu tak usah Peduli padaku, aku sudah mengizinkanmu menikah, tapi dengan syarat kamu tak boleh mencintainya dan kamu harus Menceraikannya setelah 5 bulan"
Lusiana lalu keluar dari kamar dengan Kesal.
******
Author POV.
Hari ini Adalah Hari pernikahan Yuda dan juga Delisa, diwajah Keduanya tak menampakkan wajah kebahagiaan sama sekali, banyak wartawan saat ini untuk meliput pernikahan mereka, karena Berhubung Yuda adalah pengusaha terkenal dia di kenal banyak orang dengan usaha dan bisnisnya yang sedang naik daun.
Delisa selalu berusaha untuk tersenyum kepada semua tamu yang datang, walaupun dalam hatinya ia tak menyetujui Pernikahan ini
Yuda dan keluarganya menyambut tamu setelah ijob qobul selesai.
Banyak wartawan yang meminta Yuda dan Juga Delisa untuk wawancara tapi Yuda menolaknya...
Ponsel Yuda Berdering Tanda Sms Masuk...
Lusiana :
"Apa Acara Pernikahanmu sudah selesai? Aku menunggumu Di Apartemen setelah selesai Temui aku"
"Sms dari siapa nak?" Tanya Ibu Aruni Ibundanya..
"Ini sms dari Kantor Ma" Yuda tak sempat membalas sms itu dan langsung Memasukkan Ponselnya Di Saku Celananya.
******
Setelah acara Pernikahan selesai Yuda dan Delisa Sedang di kamar Pengantin yang di penuhi dengan Bunga Mawar yang berserakan.
Delisa melihat suaminya sedang memakai pakaian hendak keluar.
"Kamu mau kemana mas?" tanya Delisa berharap mendapatkan jawaban yang santun.
"Jangan mengurusiku, aku ingatkan sama kamu pernikahan ini bukan kemauan kita jadi tak ada alasan bagi kita untuk saling mengetahui kegiatan masing-masing" Jawab Yuda sembari melangkah keluar kamar..
"Tabahkan Hatimu Delisa, Walaupun kau tak menginginkan Pernikahan ini, tapi pernikahan ini sudah terjadi, tak ada gunanya menyesalinya dan Sudah menjadi tanggung jawabku untuk mencintai serta Menyayangi Suamiku, serta melayaninya dengan baik" Delisa membatin...
Delisa lalu tertidur sendiri di Kamarnya di malam pertama pernikahannya.
Tbc.
****
Maaf Jika Banyak Typo Guys...
.semoga suka.
Author Lagi berusaha Membuat Cerita dari Bahasa yang sederhana....
Tq.
IRDloves
Delisa POV.
Pernikahan yang akan aku jalani bukan hanya sekedar pernikahan karena perjodohan orang tuaku, tapi juga untuk membuat keluargaku keluar dari kesusahan yang sedang kami alami saat ini.
Walaupun ini agak sulit kuterima tapi akan ku lakukan asalkan keluargaku bisa keluar dari kesusahan.
Lelaki yang akan di jodohkan denganku adalah lelaki yang begitu mapan, memiliki segalanya, berpendidikan, aku yakin orang tuaku tak akan mungkin menjodohkanku dengan pria yang tak benar...
Pertemuan keluarga sudah di adakan kemarin sore, aku juga sudah bertemu dengan lelaki yang akan menjadi suamiku.
Semua tinggal menunggu proses Hari H.
******
Hari ini aku berencana bertemu janet di Cafe dekat kantornya, beberapa menit aku menunggunya tapi Janet belum juga muncul, sedangkan perusahaannya berada di samping Cafe ini jadi tak akan memakan waktu lama untuk kemari.
Seseorang menyapaku.
"Delisa? Kamu ngapain disini? Nunggu seseorang?" Siapa lagi yang menyapaku kalau bukan Dita Selingkuhannya mangan kekasihku.
Aku hanya menggeleng karena begitu malas menjawab pertanyaan yang basi seperti pertanyaannya.
Tiba-tiba Rian datang merangkul Dita dengan mesra..seperti aku tak di anggap ada.
"Kamu ngobrol sama siapa?" tanya Rian tanpa menoleh ke arahku...
"Kamu masih ingat Delisa kan sayang?" Tanya Dita sembari memamerkan Kemesraannya di Hadapanku..
"Iya!! Ayo kita kesana.." Rian menarik Dita, Sepertinya Rian merasa bersalah ketika melihatku...
"Kamu mandangin siapa? sampai Wajahmu terlihat kesal seperti itu" tanya Janet yang baru saja nongol.
"Siapa lagi yang dapat membuat wajah tenangku kesal jika bukan Dita dan Juga Rian..."
Janet lalu duduk di hadapanku.
"Trus sekarang mereka kemana? Kenapa sih mereka terlalu sering muncul di hadapan kita?"
"Udah ga usah di Bahas, Ga penting...Kamu lama amat sih, aku Jadi lumutan gini..."
"Iya maaf, Aku Harus mengerjakan beberapa pekerjaan yang tak bisa ku tunda...Trus bagaimana persiapan pernikahanmu?"
"Semuanya lancar"
"Kamu sudah ketemu sama calon suamimu?"
"Udah Kemarin sore..."
"Gimana ya Ngomongnya tapi Sorry Banget Del, Aku jadi ga bisa hadir di acara pernikahanmu, karena pekerjaan ini begitu penting, Aku tak Bisa menyerahkannya kepada orang lain..."
"Apa ga bisa di usahain Net? Kamu kan Sahabatku.."
"Sorry sorry banget Dear..Aku ga bisa Cuti"
"Baiklah..Jika itu karena pekerjaan..."
"Aku janji Pulang dari Bandung, Aku pasti akan langsung menemuimu.."
******
Yuda POV.
Aku terpaksa Menerima Perjodohan yang Mama atur hanya dengan alasan aku tak ingin mengecewakan Mama dengan menolak perjodohan ini.
Saat ini aku memiliki Kekasih Dia Lusiana, Aku tak Mungkin mengkhianatinya, walaupun dia sudah mengerti dan Mengizinkanku menikah dengan Syarat tapi Hati ini masih begitu berat menerimanya.
"Sayang, ngapain Masih disini?" Tanya Lusiana Sembari duduk di Pangkuanku.
"Aku hanya mikir bentar"
"Ayo kita Pulang" Tarik Lusiana dengan Manja.
Aku lalu mengikuti langkah kaki lusiana tanpa menolak sebelumnya.
Sampai di Apartemen, Aku langsung merebahkan Tubuhku di atas ranjang, Dengan Pelan Lusiana Mulai menindihku dan Mencium Bibirku, Tapi aku berusaha menghindarinya dan menolak cumbuannya saat ini.
"Aku lelah Lusi" Kataku Mencoba menghindar.
"Ada apa denganmu? Biasanya kamu tak pernah Menolak..."
"Aku lelah dan Aku Ingin beristirahat Sejenak"
"Apa yang sedang Kamu pikirkan?"
"Aku tak sedang Berpikir.."
"Apa Kamu memikirkan Pernikahanmu? Kamu tak usah Peduli padaku, aku sudah mengizinkanmu menikah, tapi dengan syarat kamu tak boleh mencintainya dan kamu harus Menceraikannya setelah 5 bulan"
Lusiana lalu keluar dari kamar dengan Kesal.
******
Author POV.
Hari ini Adalah Hari pernikahan Yuda dan juga Delisa, diwajah Keduanya tak menampakkan wajah kebahagiaan sama sekali, banyak wartawan saat ini untuk meliput pernikahan mereka, karena Berhubung Yuda adalah pengusaha terkenal dia di kenal banyak orang dengan usaha dan bisnisnya yang sedang naik daun.
Delisa selalu berusaha untuk tersenyum kepada semua tamu yang datang, walaupun dalam hatinya ia tak menyetujui Pernikahan ini
Yuda dan keluarganya menyambut tamu setelah ijob qobul selesai.
Banyak wartawan yang meminta Yuda dan Juga Delisa untuk wawancara tapi Yuda menolaknya...
Ponsel Yuda Berdering Tanda Sms Masuk...
Lusiana :
"Apa Acara Pernikahanmu sudah selesai? Aku menunggumu Di Apartemen setelah selesai Temui aku"
"Sms dari siapa nak?" Tanya Ibu Aruni Ibundanya..
"Ini sms dari Kantor Ma" Yuda tak sempat membalas sms itu dan langsung Memasukkan Ponselnya Di Saku Celananya.
******
Setelah acara Pernikahan selesai Yuda dan Delisa Sedang di kamar Pengantin yang di penuhi dengan Bunga Mawar yang berserakan.
Delisa melihat suaminya sedang memakai pakaian hendak keluar.
"Kamu mau kemana mas?" tanya Delisa berharap mendapatkan jawaban yang santun.
"Jangan mengurusiku, aku ingatkan sama kamu pernikahan ini bukan kemauan kita jadi tak ada alasan bagi kita untuk saling mengetahui kegiatan masing-masing" Jawab Yuda sembari melangkah keluar kamar..
"Tabahkan Hatimu Delisa, Walaupun kau tak menginginkan Pernikahan ini, tapi pernikahan ini sudah terjadi, tak ada gunanya menyesalinya dan Sudah menjadi tanggung jawabku untuk mencintai serta Menyayangi Suamiku, serta melayaninya dengan baik" Delisa membatin...
Delisa lalu tertidur sendiri di Kamarnya di malam pertama pernikahannya.
Tbc.
****
Maaf Jika Banyak Typo Guys...
.semoga suka.
Author Lagi berusaha Membuat Cerita dari Bahasa yang sederhana....
Tq.
IRDloves