14.Benar-Benar Tanpa Kabar

1156 Words

Pagi yang sunyi menyapa ibu Santi. Wanita itu membuka mata, penuh senyuman. Ibu Santi merasa sangat bahagia hanya karena kini Saka sudah mau berpaling dari Tia. Saka telah memilih Nilahara dan membuang Tia begitu saja. Jangankan kejelasan status, sekadar kabar saja, Saka tak memberikannya kepada Tia. Bisa ibu Santi pastikan, niat awalnya membuat Tia sakit mental, antara penyakitan atau malah gi la, akan segera terlaksana. “Kita lihat setelah ini, kira-kira apa yang terjadi kepada Tia. Dia pikir dia bisa melawanku. Belum apa-apa saja dia sudah kalah! Mimpi banget mau mengambil Saka dariku! Jangankan bisa menaklukan aku, bisa hamil saja enggak mungkin kecuali dia lepas dulu IUD-nya!” ucap ibu Santi seiring dirinya yang menjadi tertawa. Keluar dari kamar, ibu Santi yang masih melakukannya p

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD