“T—Tolong!” Suara ibu Santi nyaris tak terdengar sebab wanita itu amat sangat ketakutan. Perubahan Tia yang jadi sangat bengis menjadi alasan ibu Santi ketakutan layaknya sekarang. Ibu Santi masih tak percaya, Tia akan mengamuk, menghancurkan semua benda berharga di kediamannya. Sungguh bukan hanya mobil dan motor yang Tia amuk hingga re muk. Sebab setiap lemari, dari kaca peserta isinya, pasti Tia berantakan. Begitu juga untuk setiap sofa dan juga meja. Baik yang di ruang luar, maupun yang di kamar ibu Santi. Dapur dan segala perabotannya juga tak luput dari amukan Tia. Semua perabotan yang pecah, juga berakhir pecah. Termasuk juga dengan barang lain yang tetap peot dan jadi tak layak pakai lagi. Tia melakukan semua itu layaknya orang yang sedang kerasukan arwah jahat. Meski tanpa su