Truth Or Dare

1054 Words
Alona merebahkan dirinya dikasur, dia baru saja tiba setelah makan malam bersama Bintang lalu tunangannya itu mengantarnya pulang ke apartemen. ingin rasanya langsung memejamkan mata tetapi badannya lengkat, dia tidak terbiasa tidur dengan kondisi belum mandi, semalam apapun dia sampai rumah pasti dia akan mandi. Setelah Alona selesai mandi dan berpakaian piyama kebesarannya, dia mengambil laptopnya hendak memeriksa email bersamaan dengan ponselnya yang berdering. My Bee calling... Alona tersenyum saat melihat siapa yang menghubunginya. "Hallo sayang," sapa Bintang disana "Hai, kamu sudah sampai?" tanya Alona "Iya baru saja sampai, sesuai pesan kamu kalau aku sudah sampai langsung kasih kabar kamu, aku gak mau kamu kwatir sama aku," "Preettt!" "Hahaha koq pret sih?, romantis sedikit kenapa sih," "Hehehe aneh ajah buat aku untuk romantis sama kamu?" jujur Alona "Coba dong belajar, panggil aku sayang" "Baiklah sayangku, cintaku, Buntangku." jawab Alona "Aku mencintaimu, sayangku. Sayang banget sama kamu," ucap Bintang "Aku juga mencintaimu," balas Alona "Besok kamu ada jadwal apa sayang?" tanya Bintang "Besok kuliah aku libur, rencananya mau corat coret aja bikin design busana baru, tapi belum dapat inspirasi nih," "Besok pagi aku jemput kamu yah, aku mau ajak kamu ke apartemen aku, Reno dan Ivan juga mau mengajak pacar mereka?" "Jam berapa?" "Sebangunnya kamu aja, kalau libur kamu biasanya bangun siang kan?"tebak Bintang asal "Enak ajah,aku tuh selalu bangun pagi sayang, walaupun libur juga?" "Oke oke aku percaya, hehehe." "Ya sudah kamu sekarang mandi dulu sana, trus langsung istirahat pasti cape tadi abis pemotretan," "Aku gak ngerasa cape karena kamu tadi nemenin aku, makasih yah sayang," "Iya sama-sama, aku juga seneng tadi bisa ikut kamu pemotretan, bisa liat kamu kerja," "Besok-Besok kalau ada lagi pemotretan kamu mau ikut lagi?" "Iya boleh." "Pasti aku ajak kamu, sekarang kamu tidur yah, sampai bertemu besok," "Oke, bye." "Selamat malam sayangku selamat tidur, mimpi indah, aku mencintai kamu," pamit Bintang sebelum mengakhiri percakapannya di ponsel. "Selamat malam juga, tidur yang nyenyak, i love you)," balas Alona ___ Tiba di apartement Bintang, dia memberitahu Alona password unitnya dengan maksud jika suatu saat Alona datang bisa langsung masuk kedalam. Apartement milik Bintang sendiri hanya saja asisten dan managernya sesekali suka menginap disana. Saat Bintang dan Alona datang didalam sudah ada Reno dan Ivan bersama pacar mereka masing-masing, entah itu pacar atau wanita bayaran mereka karena kebersamaan mereka tidak akan lama, paling cuma seminggu setelah itu mereka akan ganti lagi menggandeng wanita yang berbeda. begitu cerita Bintang pada Alona. Makanya Bintang wanti-wanti Alona agar tidak terlalu akrab dengan para wanita itu, cukup tau saja. Untungnya alona juga tipe orang yang tidak gampang dekat dengan orang lain. Teman alona banyak tapi sahabatnya dapat dihitung dengan jari. Alona melihat banyak majalah dewasa disana, dan semuanya dengan cover foto bintang bersama wanita dengan pakaian yang minim, namanya juga majalah dewasa. Alona yang biasa hidup didunia model tidak kaget lagi dengan pekerjaan Bintang, dia tau itu semua kariernya Bintang, dia dituntut untuk berpose seperti itu karena kontrak kerja bukan karena keinginannya, Bintang profesional sebagai model. "Kamu gak cemburu sama wanita di majalah itu kan?" tanya Ivan pada Alona yang sedang melihat-lihat majalah dewasa di tangannya. "Untuk apa aku cemburu? Aku tau itu pekerjaannya bukan keinginannya" jawab Alona "Kamu polos sekali, Alona" kini Reno yang bicara, kening Alona berkerut saat Reno berkata seperti itu. "Jangan dengerin mereka, sayang." Suara Bintang saat keluar kamar mengalihkan pikiran Alona pada kata-kata Reno. Mata Bintang melotot pada Reno dan Ivan, tau kode dari Bintang mereka hanya menghembuskan nafas panjang. Semua tidak luput dari penglihatan Alona. *** Seharian di apartemen Bintang bersama teman-temannya ternyata seru juga, selain berbincang mereka juga memainkan permainan truth or dare. "Yes, Alona! Truth or dare?" Tanya Ivan setelah botol diputar dan berhenti kearah Alona. "Hmm, truth." jawab Alona "Berarti kamu harus menjawab pertanyaan kita-kita dengan jujur sejujur-jujurnya." Perintah Reno karena memang itu permainannya. "Silahkan," tantang Alona "Kamu cinta sama bintang?" tanya Ivan "Iya cinta," jawab Alona singkat "Cinta pertama kamu siapa?"Tanya Reno "Hei, bisa gak pertanyaannya jangan soal cinta?" protes Bintang tapi ditolak oleh Reno. "Dilarang protes! Bilang aja loe takut dengar jawaban Alona yah?" Ledek Reno, Bintang akhirnya diam dari pada dia ketahuan kalau dirinya memang benar takut mendengar realita percintaan Alona "Jawab jujur, Alona." perintah Ivan "Jawab jujur yah, cinta pertama aku tuh papaku," jawab Alona polos, memang benar cinta pertama anak perempuan itu adalah papanya. Semua orang tertawa lepas mendengar jawaban dari Alona. "Hahaha ... jawaban yang bagus, sayang." Bintang dapat bernafas lega akhirnya. "Sarah dan Vina belum bertanya, apa kalian akan menyia-nyiakan kesempatan ini?" Tanya Reno "Tentu saja tidak dong, aku tanya sama kamu Alona, sudah berapa pria yang 'memasuki' dirimu?" Tanya Sarah. Semua mata tertuju padanya, karena seharusnya pertanyaan seputar ranjang tidak dipertanyakan tapi tidak ada peraturannya dari awal kan. "Loh kenapa?ada yang salah dengan pertanyaanku?" Sarah bingung kenapa semua menatap dirinya. "Ga ada yang salah beb, hanya saja ..." ucap Ivan terpotong. "Its oke, aku jawab, jawabannya tidak ada sama sekali," jawab Alona jujur, kini semua mata tertuju pada Alona tidak percaya dengan jawaban Alona, termasuk Bintang. "Benarkah itu sayang?" Tanya Bintang, dijawab dengan anggukan kepala Alona. "Berarti kamu masih virgin?" tanya Vina memperjelas pertanyaan Sarah. "Iya aku masih virgin," jawab Alona lagi, membuat semua orang disana tercengang. "Aku ga percaya! Hari gini masih ada wanita yang virgin, kita buktikan dikamar." ucap Ivan menarik tangan Alona, dia langsung di smackdown sama Bintang setelah mengucapkan kata-kata itu, membuat semua orang tertawa lepas dengan kelakuan kedua orang temannya. "Hahaha ... Stop! stop! ... Semua sudah bertanya dan Alona sudah jawab jujur, dan sedikit membuat kita kaget dengan jawabannya, kita lanjutkan permainannya," ucap Reno, lalu dia memutar botol dan botol itu berhenti di Bintang. "Dare!" Bintang langsung jawab sebelum ditanya. "Okay!, tantangan gue buat loe, cium orang yang loe cinta didepan kita semua," pinta Reno "Dengan senang hati, bro." jawab Bintang setelah itu dia mencium bibir Alona didepan teman-temannya. "Itu mah kecil bro, yang lebih menantang dong! gue minta loe berjoget tanpa apapun." pinta Ivan "Hei, gue dibayar mahal untuk itu," protes Bintang, lagi-lagi ditolak Reno. "Ok gue akan lepas semua pakaian gue tapi hany beberapa detik," ucap Bintang,lalu dia kedalam kamar, tidak lama dia keluar hanya menggunakan bathrope dan membuka bathrope itu didepan teman-temannya beberapa detik lalu menutupinya lagi, semua berteriak dan bertepuk tangan saat Bintang mempertontonkan seluruh tubuhnya dengan sedikit berjoget menggoda ala-ala di club, itu permintaan Vina dan Sarah bersamaan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD