"Hello cousin.." Langkah Dwinna terhenti seketika. Tubuhnya mematung di tempat. Bola mata gadis itu membesar. "Celanee?" Gadis dengan rambut poni tail yang diikat tinggi itu menyunggingkan senyumnya. "Apa kabar?" "Kamu kenapa bisa di sini?" Dwinna masuk ke dalam ruangannya. Ia kemudian duduk di kursinya, memandangi sepupunya itu dengan alis terangkat. "Emang apa yang bikin aku nggak bisa di sini?" Dwinna membuang napas pelan. "Bukan gitu. Ya aku kaget aja kamu tiba-tiba di sini. perasaan kemarin kamu masih di Italy." "Aku baru sampai, tadi malam. Karena aku kangen sama sepupu aku ini makanya aku ke sini. Tapi kayaknya kamu nggak kangen sama aku." Dwinna mencebikkan bibir. "Aku marah sama kamu." "Why?" "Papa meninggal dan kamu nggak pulang." "Dwinna ku sayang, kan ak