"Kamu kerja untuk siapa?" "Aku nggak kerja untuk siapa-siapa." ... Satu bulan kemudian... Suara jendela yang berbenturan karena hembusan angin akhirnya membuat mata itu terbuka. Beberapa detik pertama masih belum ada pergerakan. Agaknya si pemilik rambut pendek itu masih menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya yang ada. Ia masih mengumpulkan kesadaran. "Ini jam berapa?" ia bangkit kemudian memeriksa jam di dinding. "Udah sore ternyata." Wanita itu beranjak dari kursi panjang, melangkah ke pintu. Tepat saat pintu itu terbuka, seseorang datang. "Mbak Rona, itu paketnya udah sampe." "Oh iya?" "Iya, Mbak." "Sebentar ya." Anak laki-laki yang masih terlihat sangat muda itu menunggu di depan rumah sembari memainkan ponselnya. "Ayuk." "Eh Mbak Rona ikut?" "Iya." Kedua